BPOM Apresiasi Peresmian Laboratorium Riset Farmasi ITB-Daewoong, Dorong Hilirisasi Obat Dalam Negeri
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB), melalui Sekolah Farmasi ITB, bersama Daewoong meresmikan Laboratorium Drug Delivery System Research Institute pada Opening Ceremony yang diadakan pada Kamis (3/10/2024). Acara peresmian ini berlangsung di ITB Kampus Ganesha, yang juga menjadi salah satu bagian dari rangkaian perayaan ke-77 Sekolah Farmasi ITB.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D., memberikan apresiasinya terhadap langkah strategis yang diambil ITB dan Daewoong. Dalam pesannya yang disampaikan, beliau menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan sebuah langkah maju dalam upaya mendukung kemandirian pengembangan obat dalam negeri.
“Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, sebagai bagian dari pemerintah, tentunya menyambut positif dan mendukung kolaborasi ini dan berharap dapat menghasilkan satu bentuk konkret produk obat hasil pengembangan dalam negeri. Kami menantikan hasil-hasil konkret dari laboratorium ini dalam percepatan hilirisasi pengembangan obat dalam negeri guna mendukung kemandirian obat di Indonesia,” ujar dr. Taruna.
Laboratorium Drug Delivery System Research Institute ini dirancang sebagai pusat penelitian dan inovasi terdepan, yang akan berfokus pada pengembangan sistem pengantaran obat yang lebih canggih dan efektif.
Di Indonesia sendiri, tantangan dalam pengembangan teknologi pengantaran obat masih cukup besar. Meski industri farmasi di Indonesia telah menunjukkan kemajuan, kebutuhan akan inovasi dalam sistem pengantaran obat tetap menjadi prioritas. Sehingga, laboratorium ini diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut dengan menghasilkan solusi-solusi yang relevan.
Dalam sambutannya, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menekankan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat kemampuan Indonesia dalam sektor farmasi. Menurutnya, kerja sama ini bukan saja mengenai pengembangan teknologi, tetapi juga sebagai simbol sinergi yang kuat antara akademisi dan industri. Prof. Reini juga menyebutkan pentingnya pendekatan multidisipliner di lingkungan ITB sendiri, yang melibatkan berbagai fakultas dan sekolah di ITB untuk mendukung riset yang lebih inovatif.
“Jadi, perlu (adanya) pendekatan multidisipliner di antara 12 sekolah dan fakultas di ITB. Kita masih perlu banyak bekerja. Namun, saya yakin. Saya telah melihat begitu banyak kemajuan dalam hal kesadaran dan komitmen serta semangat untuk bekerja sama sebagai satu kesatuan. Hal ini merupakan sebuah prasyarat yang memungkinkan kita untuk berkontribusi untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi Indonesia.” ungkap Prof. Reini.
Beliau berharap dengan adanya laboratorium ini akan menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah, terutama dalam inovasi di bidang farmasi.
Head of Daewoong Biologics Indonesia Business Unit, Mr. In Hyun Baik menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan riset farmasi di Indonesia dan dunia.
“Kami percaya bahwa Laboratorium Drug Delivery System Research Institute ini akan menjadi simbol kolaborasi dan inovasi yang memimpin pertumbuhan industri farmasi Indonesia. Kami berharap ini akan menjadi pusat penelitian unggulan untuk pengembangan industri farmasi yang lebih maju,” ujarnya.
Laboratorium Drug Delivery System Research Institute ini tidak hanya akan menjadi tempat berbagai riset dan penelitian, tetapi juga sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia di bidang farmasi. Melalui fasilitas dan alat-alat canggih yang ada di laboratorium ini, para peneliti akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan riset dengan dukungan teknologi terkini.
Acara ditutup dengan kunjungan langsung ke laboratorium untuk melihat langsung berbagai fasilitas canggih yang tersedia. Dengan adanya Laboratorium Drug Delivery System Research Institute ini diharapkan dapat menjadi pusat riset unggulan, yang tidak hanya akan berdampak di tingkat nasional tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan farmasi global.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)