British Council Ajak Mahasiswa ITB Kuliah di Inggris
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Selasa, 17 Oktober 2006 British Council mengadakan pengenalan program pendidikan di Inggris di kampus ITB. Acara ini diselenggarakan di ruang 9311 pukul 10.00-11.00 WIB. Pengenalan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program perkuliahan yang ada di universitas-universitas di Inggris.
Beberapa program yang bisa diikuti oleh lulusan sarjana dan pascasarjana Indonesia ialah pendidikan untuk S2 dan S3, yang kebanyakan berbasis penelitian. Program pendidikan yang tersedia untuk mahasiswa dari luar Inggris umumnya merupakan kelas internasional sehingga diikuti oleh mahasiswa dari negara-negara lain. Sebanyak 500-800 orang mahasiswa diberangkatkan dari Indonesia tiap tahunnya. Sampai saat ini bidang bisnis, seni dan psikologi menjadi bidang utama yang diambil oleh mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia.
Tidak hanya bidang pendidikan yang harus diutamakan, tapi juga kebutuhan individual, waktu dan biaya. Tiap orang memiliki kebutuhan tersendiri untuk mendukung proses belajarnya, seperti mata kuliah yang sesuai minat, akomodasi dan gaya hidup. Waktu juga menajdi pertimbangan kedua, mengingat masa kuliah yang sangat singkat di Inggris, yaitu 12 bulan untuk S2 dan tiga tahun untuk S3. Biaya pendidikan di Inggris pun menjadi factor pertimbangan yang lain karena biaya kuliah di sana termasuk mahal, bahkan bisa mencapai 9.000 poundsterling. Tapi banyak universitas di Inggris yang menyediakan beasiswa, terutama untuk mahasiswa S2. Middlesex University, misalnya, tahun ini mnyediakan beasiswa bagi mahasiswa S2 di bidang seni berupa biaya kuliah gratis. Hal yang serupa juga ditawarkan oleh Queenmary University untuk mahasiswa yang bergelut di bidang teknologi informasi.
British Council, sebagai organisasi internasional untuk pendidikan dan budaya juga menyediakan program beasiswa bagi seluruh calon mahasiswa di 110 negara, salah satunya di Indonesia. British Council menyediakan tiga tipe beasiswa antara lain chevening scholar, university scholar dan research scholar. Chevening scholar memberikan beasiswa penuh untuk biaya kuliah dan biaya hidup di universitas-universitas terpilih pada peserta yang berminat. Beasiswa ini dibuka tiap tahunnya pada bulan September 2006 untuk tahun ajaran 2007 dan Februari 2007 untuk tahun ajaran 2008. Peserta yang menerima beasiswa ini harus memiliki IPK minimal 3,00 dan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Selain itu, peserta juga harus menyerahkan proposal penelitian untuk thesis atau disertasi yang mendetail. Para peserta tidak diwajibkan fasih berbahasa Inggris karena peserta akan diikutsertakan dalam kelas bahasa di British Council. Kemudian, university scholar menyediakan keringanan sampai 50% untuk biaya kuliah. Sedangkan research scholar memberikan bantuan biaya penelitian dari Overseas Research Awards.
Pengenalan program pendidikan ini akan berlanjut pada tanggal 16-18 November 2006 di Holiday Inn berupa pameran pendidikan yang mengundang 15 universitas di Inggris.
Beberapa program yang bisa diikuti oleh lulusan sarjana dan pascasarjana Indonesia ialah pendidikan untuk S2 dan S3, yang kebanyakan berbasis penelitian. Program pendidikan yang tersedia untuk mahasiswa dari luar Inggris umumnya merupakan kelas internasional sehingga diikuti oleh mahasiswa dari negara-negara lain. Sebanyak 500-800 orang mahasiswa diberangkatkan dari Indonesia tiap tahunnya. Sampai saat ini bidang bisnis, seni dan psikologi menjadi bidang utama yang diambil oleh mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia.
Tidak hanya bidang pendidikan yang harus diutamakan, tapi juga kebutuhan individual, waktu dan biaya. Tiap orang memiliki kebutuhan tersendiri untuk mendukung proses belajarnya, seperti mata kuliah yang sesuai minat, akomodasi dan gaya hidup. Waktu juga menajdi pertimbangan kedua, mengingat masa kuliah yang sangat singkat di Inggris, yaitu 12 bulan untuk S2 dan tiga tahun untuk S3. Biaya pendidikan di Inggris pun menjadi factor pertimbangan yang lain karena biaya kuliah di sana termasuk mahal, bahkan bisa mencapai 9.000 poundsterling. Tapi banyak universitas di Inggris yang menyediakan beasiswa, terutama untuk mahasiswa S2. Middlesex University, misalnya, tahun ini mnyediakan beasiswa bagi mahasiswa S2 di bidang seni berupa biaya kuliah gratis. Hal yang serupa juga ditawarkan oleh Queenmary University untuk mahasiswa yang bergelut di bidang teknologi informasi.
British Council, sebagai organisasi internasional untuk pendidikan dan budaya juga menyediakan program beasiswa bagi seluruh calon mahasiswa di 110 negara, salah satunya di Indonesia. British Council menyediakan tiga tipe beasiswa antara lain chevening scholar, university scholar dan research scholar. Chevening scholar memberikan beasiswa penuh untuk biaya kuliah dan biaya hidup di universitas-universitas terpilih pada peserta yang berminat. Beasiswa ini dibuka tiap tahunnya pada bulan September 2006 untuk tahun ajaran 2007 dan Februari 2007 untuk tahun ajaran 2008. Peserta yang menerima beasiswa ini harus memiliki IPK minimal 3,00 dan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Selain itu, peserta juga harus menyerahkan proposal penelitian untuk thesis atau disertasi yang mendetail. Para peserta tidak diwajibkan fasih berbahasa Inggris karena peserta akan diikutsertakan dalam kelas bahasa di British Council. Kemudian, university scholar menyediakan keringanan sampai 50% untuk biaya kuliah. Sedangkan research scholar memberikan bantuan biaya penelitian dari Overseas Research Awards.
Pengenalan program pendidikan ini akan berlanjut pada tanggal 16-18 November 2006 di Holiday Inn berupa pameran pendidikan yang mengundang 15 universitas di Inggris.