Buat Inovasi di Bidang Transportasi, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Civil Case Innovation DEDIKASI 2023
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
MAKASSAR, itb.ac.id — Tiga mahasiswa ITB yang tergabung dalam Tim KUYA-KIN, yakni Sahlan Safar Insanul Zhafir Ruhyana (15021089), Stefanus Nehemia Mianbasana (15021158), dan Nicholas Bayu Mahendra (15021118), berhasil menorehkan prestasi sebagai juara pertama dalam ajang perlombaan Civil Case Innovation DEDIKASI 2023 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Universitas Hasanuddin.
Ketiganya merupakan mahasiswa tahun kedua jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah bimbingan Dr. Aine Kusumawati, S.T., M.T.
Perlombaan mereka ikuti bertemakan “Innovative Infrastructure Development to Build a Sustainable and Intelligent City”. Ajang ini terbagi menjadi tiga subtema, yaitu lingkup air, transportasi, dan permukiman.
Dalam kompetisi ini, peserta diminta untuk memberikan inovasi dalam penanggulangan permasalahan perkotaan di Kota Makassar sesuai dengan studi kasus yang diberikan untuk setiap subtema yang dipilih.
Melalui ketertarikan tinggi terhadap topik transportasi, Tim KUYA-KIN menyumbangkan solusi inovatif berjudul “Optimasi Lajur pada Jalan Arteri Kota Makassar dengan Menerapkan Konsep Transit Oriented Streets”. Dalam inovasi yang diberikan, Tim KUYA-KIN mengubah jalanan di Kota Makassar untuk diprioritaskan ke transportasi umum dan mengurangi jumlah kendaraan pribadi.
Inovasi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait penggunaan kendaraan pribadi, sehingga dapat beralih ke moda transportasi umum.
Tim KUYA-KIN berharap inovasi ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemodifikasian infrastruktur jalan di Makassar, terutama Jalan Perintis Kemerdekaan yang dijadikan objek penelitian kali ini.
Lomba ini dilaksanakan sejak Maret hingga Juli 2023. Tim memulai perlombaan dengan melakukan brainstorming untuk menentukan solusi bagi permasalahan kemacetan di Kota Makassar, sesuai studi kasus yang diberikan. Selanjutnya, tim mengirimkan resume inovasi pada babak penyisihan, yang dilanjutkan dengan pengumpulan full paper bagi peserta terpilih.
Setelah melalui proses penilaian, Tim KUYA-KIN berhasil lolos menjadi 7 besar finalis. Babak final dilaksanakan pada Senin (10/7/2023) sampai Sabtu (15/7/2023) di Universitas Hasanuddin, Makassar. Pada babak ini, peserta diminta untuk mempresentasikan langsung inovasinya di hadapan dewan juri, dan membuat suatu video ilustrasi yang menjelaskan inovasi yang dibuat. Setelah melalui berbagai tahap, Tim KUYA-KIN ditetapkan menjadi juara pertama perlombaan tersebut.
Kemenangan yang diraih oleh Tim KUYA-KIN menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka. Terlebih, ini merupakan perlombaan di lingkup teknik sipil pertama yang mereka ikuti.
”Enggak nyangka karena ini lomba pertama di teknik sipil. Jadi tahu, lomba di sipil itu ngapain. Ternyata dari lomba ini bisa dapat pelajaran. Apa yang selama ini dipelajari di kelas sangat berguna. Lomba ini juga sebagai sneak peek dunia kerja untuk menyelesaikan masalah secara real life,” ungkap salah satu anggota tim, Nicholas.
Dalam proses pengerjaan lomba, mereka mengaku mengalami berbagai hambatan. Menurut Stefanus, kesibukan akademik yang cukup padat di ITB merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi.
Selain itu, Sahlan juga menyatakan kendala lain yang mereka hadapi, yakni proses pengerjaan tahap final lomba harus dilakukan oleh tim secara terpisah. Lantaran mereka sudah memasuki masa libur semester.
Tim KUYA-KIN berharap ke depannya karya yang mereka buat dapat menjadi inspirasi. Terlebih, dewan juri dalam perlombaan tersebut pun turut mengapresiasi dan berpesan agar inovasi tersebut dapat dikembangkan lebih jauh lagi.
Nicholas pun memberikan beberapa tips kepada mahasiswa lainnya yang kini tengah atau akan mengikuti perlombaan.
”Jangan takut untuk mencoba sesuatu hal yang baru karena untuk mencapai kesuksesan, kita harus berani mencoba. Segala sesuatu punya risikonya sendiri-sendiri. Jadi, mungkin di saat ikut lomba, kita takut mengorbankan hal yang lain. Tapi percaya saja, segala kerja keras akan membuahkan hasil,” pungkasnya.
Reporter: Margareta Vidya Riswanti (Teknik Kimia, 2021)