Buka Bareng (Bubar) ITB

Oleh

Editor

BANDUNG, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, bekerjasama dengan Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB, pada Senin (16/10) menyelenggarakan acara buka bersama bertajuk Buka Bareng (Bubar) ITB yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa ITB. Acara yang sedianya menghadirkan mantan presiden RI, B.J. Habibie, yang urung datang ini dimulai pada pukul 15.30 WIB dengan siraman rohani dari Prof. Nanat Fatah Nasir, anggota presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Siraman rohani yang diberikannya kepada para mahasiswa ITB bertemakan “Menggagas Peradaban Islam Berbasis IPTEKS dan Budaya: Sebuah Refleksi dan Visi”. Acara ini juga diselingi hiburan dari grup nasyid Generasi Robbani. Tentang batalnya kedatangan mantan presiden RI, B.J. Habibie ke kampus ITB, panitia menjelaskan bahwa beliau mengajukan beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi oleh panitia, yakni antara lain permintaan beliau agar acara diadakan di ruang tertutup. Mengenai hubungan antara pembatalan kehadiran beliau dengan buku otobiografi beliau yang ketika diluncurkan beberapa waktu yang lalu menuai kontroversi, panitia tidak dapat memberi keterangan. Dalam siraman rohaninya, Nanat menekankan bahwa harus ada sinergisasi antara ilmu dengan agama. “Dikotomi antara ilmu dan agama tidak sesuai dengan ayat suci Al-Quran,” ucapnya. Beliau juga mengutip ucapan beberapa tokoh sains terkenal seperti Albert Einstein. Dalam tulisannya yang berjudul “The World as I See It”, Einstein memang mengemukakan ucapannya yang terkenal, bahwa ilmu tanpa agama adalah buta. Nanat juga menceritakan sejarah perkembangan sains dalam dunia Islam. “Banyak ilmu yang berkembang pesat saat kejayaan peradaban Islam. Sayangnya pasca serangan bangsa Mongolia ke Baghdad, literatur-literatur yang ada pun musnah. Setelah itu peradaban Islam pun mengalami kemunduran, saat masyarakatnya tidak lagi mengembangkan sains dan teknologi.”