Cara Pegadaian Bertransformasi di Era Digital
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT. Pegadaian, Teguh Wahyono, hadir sebagai pembicara dalam Studium Generale KU 4078 di Aula Barat, Kampus ITB, Jalan Ganesha, No. 10, Rabu (28/8/2019). Tema yang diangkat ialah Transformasi di Era Digital.
Tujuan dari SG KU-4078 sendiri adalah untuk lebih mengedukasi mahasiswa mengenai urgensi transformasi digital bagi perusahaan-perusahaan yang ada agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Hal itupun dilakukan oleh PT. Pegadaian yang terus melakukan transformasi sehingga produk dan pelayanan yang diberikan semakin mudah diakses oleh masyarakat khususnya generasi millenial.
*Penyerahan beasiswa secara simbolis kepada mahahasiswa ITB dari PT. Pegadaian. (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Acara ini diawali dengan pemberian beasiswa berprestasi kepada 12 mahasiswa ITB. Beasiswa yang diberikan yakni 300 tabungan emas dan 300 voucher The Gade Coffee. Kemudian, Teguh Wahyono juga secara kontinyu memberikan materi kepemimpinan dan pengalaman terkait peran BUMN dalam pembangunan ekonomi bangsa.
“Pegadaian negara pertama lahir pada tahun 1901, hingga sampai sekarang berbentuk persero dari 2012,” tambah lulusan MBA dari Northeastern University, Boston itu.
Dia menjelaskan, Pegadaian lahir berlandaskan latar belakang untuk mencegah ijon, rentenir, dan pinjaman tidak wajar, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil, untuk mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional. Selain itu juga memperkenalkan produk dan layanan BUMN yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti pegadaian, tabungan emas, porsi haji, sertifikat tanah dan lain lain.
Ia mengatakan bahwa persero yang sudah memiliki 12,1 juta nasabah dan 4.147 outlet ini, sedang melaksanakan transformasi digital dari mulai proses bisnis, budaya kerja, dan produk layanan berupa aplikasi yang dapat diunduh melalui Playstore dan Appstore.
“Untuk generasi milenial yang ingin mengakses layanan Pegadaian dapat mendownload aplikasi Pegadaian Digital (PDS), dan aplikasi ini juga dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat di Indonesia," kata dia.
Usaha yang dilakukan oleh persero yang memiliki 9.603 agen dalam menyikapi dinamika eskternal, ialah dengan menggunakan prinsip G-5 star strategy, yaitu pertama grow core, menumbuhkan bisnis gadai melalui diversifikasi fitur dan digitalisasi proses, kedua grab new mengembangkan bisnis baru yang potensial dengan dukungan big data analysis dan penguatan risk management.
*Mahasiswa ITB tengah menyimak paparan Teguh Wahyono dalam Studium Generale KU-4078 di Aula Barat ITB, Rabu (28/8/2019). (Foto: Adi Permana/Humas ITB)
Selanjutnya yang ketiga groom talent, yaitu guna menjaring karyawan potensial serta meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Keempat Gen Z technology menggunakan sistem teknologi yang ter-update guna menunjang proses bisnis dan data analysis, kemudian kelima adalah great culture merubah mindset dan budaya kerja karyawan yang lebih mendorong pada peningkatan kinerja perusahaan.
Selain itu dia juga menyampaikan bahwa untuk membangun kapabilitas organisasi, perusahaan harus memiliki setidaknya empat komponen yaitu sustainable growth, team morale, continous innovation, continous transformation. Atau yang biasa disebut dengan pendekatan The Start Up Way,” ujarnya.
Reporter: Salsabila Tantri Ayu (Kimia, 2016)