Cegah Dampak Perubahan Iklim, ITB adakan Workshop untuk Komunitas Ilmuwan
Oleh Nida Nurul Huda
Editor Nida Nurul Huda
Melalui kegiatan ini para ahli perubahan iklim dari ketiga institusi tersebut, ITB diwakilkan oleh Center of Climate Change IT (CCC ITB), menyampaikan pengetahuan mereka pada dosen, mahasiswa, dan tamu undangan yang hadir. Para pembicara menyampaikan pentingnya Knowledge Management atau Pengelolaan Pengetahuan sebagai salah satu bentuk berbagi ilmu dalam menghadapi perubahan iklim.
Workshop ini juga sebagai salah satu kegiatan nyata atas tertandatanganinya kerjasama antara ITB,UNITAR, dan DNPI untuk mengembangkan Knowledge Management Modules on Climate Change (KM CC) Desember 2013 lalu. KM CC modul diharapkan menjadi motivator, anutan, dan alat untuk mengatasi isu perubahan iklim di dalam riset para Komunitas Ilmuwan. Hal itu ditujukan untuk menciptakan integrasi dan meng-update informasi relevan dari seluruh informasi yang beredar.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan beberapa ilmuwan yang terlibat secara langsung dengan isu perubahan iklim. Beberapa narasumber tersebut antara lain, Prof.(Hon). Dr. (Hon) Rachmat Witoelar sebagai pembicara kunci (DNPI), Hari Wibowo (IPCC Indonesia), Dr. Agus Supangat (Climate Change Network on Universities & Research Institute), Djoko Santoso Abi Suroso Ph, D (CCC ITB), Andiral Purnomo (Dunamis Consulting), Saut Lubis M.Sc, dan lain-lain.Kegiatan ini terdiri dari dua diskusi panel yang membahas topik Riset Komunitas Ilmuwan pada Perubahan Iklim dan Pengelolaan Pengetahuan Perubahan Iklim.
Sebelum workshop ini dimulai Rektor ITB pun, Prof. Akhmaloka, memberikan sambutannya bahwa ITB sebagai salah satu perguruan tinggi dengan basis sains dan teknologi sangat peduli pada isu-isu global termasuk perubahan Iklim. CCC ITB juga merupakan salah satu pusat riset ITB yang fokus dan berkontribusi pada riset perubahan iklim nasional.
Pada pembicaraan berikutnya, Ketua Climate Change Center (CCC) ITB, Djoko Santoso Abi Suroso PhD menjelaskan, melalui knowledge management, para ilmuwan yang meneliti perubahan iklim yang masih berserakan di berbagai sektor bisa bersatu hingga dapat menyentuh pemerintah dan masyarakat.