ITB Summit on Water Energy Nexus for National Water and Energy Security, Kolaborasi untuk Ketahanan Air-Energi di Masa Depan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
ITB Summit on Water Energy Nexus for National Water and Energy Security di ITB Kampus Jakarta, Gedung Graha Irama (Indorama), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024) (Dok.DRPM ITB)
JAKARTA, itb.ac.id - Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM), Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan, dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan ITB Summit on Water Energy Nexus for National Water and Energy Security di ITB Kampus Jakarta, Gedung Graha Irama (Indorama), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Acara ini membahas mengenai pentingnya keterkaitan antara air dan energi untuk ketahanan nasional. Agenda diawali dengan sambutan dari Rektor ITB, Prof. Reini D. Wirahadikusumah, Ph.D., yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menghadapi krisis air dan energi di Indonesia.
"Di masa depan, energi dan teknologi Artificial Intelligence (AI) akan menjadi pilar penting dalam pembangunan. Bahkan AI sendiri membutuhkan energi yang sangat besar untuk dioperasikan," ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa ITB sangat memahami pentingnya energi dan air serta memiliki kekhususan di kedua bidang ini. "ITB harus memberikan kontribusi besar dalam pengembangan energi dan air di Indonesia," tambahnya.
Prof. Reini juga mengungkapkan bahwa ITB melihat energi dan air bukan sebagai dua elemen yang terpisah, melainkan sebagai sebuah water energy nexus, yakni sebuah keterkaitan yang sangat erat untuk mencapai keamanan air dan energi nasional. Tantangan ini semakin besar karena kebutuhan energi terbarukan di Indonesia diproyeksikan mencapai 60 persen pada tahun 2030.
Selanjutnya, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia, Ph.D., menyampaikan perspektif UGM tentang water energy nexus di Indonesia. Prof. Ova menguraikan berbagai tantangan dan peluang dalam memanfaatkan keterkaitan air dan energi secara optimal di tanah air.
Dalam sesi panel discussion sejumlah pakar nasional membagikan pandangan dan strategi mereka. Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., memaparkan rencana "Penguatan Implementasi Transisi Energi di Indonesia." Sementara itu, Direktur Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian PUPR Dr. Muhammad Rizal, menyampaikan materi berjudul "Optimalisasi Potensi Sumber Daya Air dalam Transisi Energi Indonesia."
Selain itu, Dr. Evi Anggraheni dari Universitas Indonesia menguraikan "Peta Jalan Riset dan Inovasi Universitas Indonesia untuk Mengatasi Tantangan Energi Air". Selanjutnya Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., memaparkan perkembangan terbaru dalam teknologi untuk mendukung hubungan air-energi di Indonesia. Diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Ir. Muhammad Syahril Badri Kusuma, Ph.D., dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Sumber Daya Air ITB dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok (breakout session) yang terbagi ke dalam lima topik penting. Kelompok-kelompok ini dipandu oleh Prof. Ir. Ari Darmawan Pasek, Ph.D., dari Kelompok Keahlian (KK) Ilmu dan Rekayasa Termal ITB dan mencakup tema:
1. Hidrologi Panas Bumi dan Pembangkit Listrik,
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air, Biofuel, dan Hidrologi Hutan,
3. Tenaga Surya Terapung untuk Air Bersih dan Pembangkit Listrik,
4. Penyimpanan Energi Berbasis Air (Hidrogen, Amonia), dan
5. Proses Bumi (Atmosfer dan Iklim) serta Energi Terbarukan Berbasis Kelautan.
Dengan hadirnya ITB Summit on Water-Energy Nexus for National Water and Energy Security ini, ITB berharap dapat membangun kesadaran dan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan ketahanan nasional di era modern ini.