CINEST International Symposium on Earth Science and Technology 2012
Oleh Muhammad Hanif
Editor Muhammad Hanif
BANDUNG, itb.ac.id - The Cooperative International Network for Earth Science and Technology (CINEST) menyelenggarakan International Symposium on Earth Science and Technology 2012 pada Selasa hingga Rabu (18-19/09/12). Agenda yang diprakarsa oleh ITB dan Kyushu University Jepang ini sudah dimulai sejak 2003. 300 peserta dari delapan negara berkumpul dan bertukar pikiran dalam helatan berumur satu dasawarsa ini.
Para akademisi dan peneliti di bidang pertambangan dari berbagai penjuru dunia bertemu dan bertukarpikiran dalam agenda rutin tahunan ini. Membuka simposium ini, Rektor ITB Prof. Akhmaloka, Ph.D mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan di bidang mineral sangat penting bagi kehidupan manusia terutama energi dan kebutuhan sehari-hari manusia.
Symposium Chairman Dr. Suseno Kramadibrata menjelaskan bahwa tujuan dari simposium ini adalah untuk mengembangakan pengetahuan antar disiplin ilmu untuk menjadikan peneliti yang handal di bidang ilmu kebumian dan teknologi. Adapun ruang lingkup materi dari simposium ini antara lain Earth Resources Geology and Exploration, Environmental Assessment and Engineering, Earth Resources Development and Mining Technology, Rock Engineering and Its Application, dan Mineral Processing and Material Technology.
Field Trip dan Antusiasme Peserta
Rangkaian acara simposium internasional ini dimulai dengan keynote speech oleh Prof. Tsuyoshi Hirajima dari Departement of Earth Resources Engineering Kyushu University serta Dr. Suseno Kramadibrata dan Prof. Satria Bijaksana dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB. Pada hari kedua simposium akbar ini juga diadakan penganugerahan penghargaan CINEST 2012.
Mengikuti helatan internasional, Hiro Ikemi (Kyushu University) menanggapi positif. "Penyelengaaraannya sangat baik dan saya bisa bertukar ilmu pengetahuan dengan peneliti di Indonesia dan negara-negara lain," ujar associate professor yang memiliki studi di bidang geomorfologi ini.
Pada hari ketiga dan keempat juga diadakan field trip ke Museum Geologi, Kawah Putih Bandung dan Pilot Project pengolahan batubara kalori rendah di Karawang. Helatan akademisi dan peneliti lintas negara ini didukung penuh oleh Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB.