ISTB 2013: Kembangkan Sumber Daya Hayati di Dunia Industri

Oleh Nida Nurul Huda

Editor Nida Nurul Huda

BANDUNG, itb.ac.id-Perkembangan penelitian sains dan rekayasa hayati telah menyebabkan tren pergeseran ekonomi berbasis fosil ke ekonomi berbasis bio dalam dunia industri. Berangkat dari alasan tersebut, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB (SITH ITB) menyelenggarakan International Seminar on Tropical Bio-resources for Sustainable Bio-industry (ISTB 2013) pada Rabu-Kamis, (30-31/10/13). Dengan mengangkat topik food, fiber, fuel, animal feed, fertilizer, dan health, ISTB 2013 diselenggarakan di kedua tempat yang berbeda yaitu Aula Barat ITB di hari pertama dan Auditorium Campus Center Timur ITB di hari kedua.

Seminar ISTB 2013 menghadirkan beberapa peneliti ternama sebagai keynote speakers yang berasal dari keilmuan hayati salah satunya Prof.Dr. Ferid Murad (1998 Nobel Prize Winner in Medicine dari George Washington University,USA). Keynote speakers dari bidang food diantaranya, Prof.James Dale (Queensland University of Technology, Australia), Prof. Eiichiro Fukusaki (Osaka University,Japan), Indrayana (PT.Indofood, Indonesia). Dari bidang fiber Prof.Shuici Kawai (Kyoto University, Japan). Dari bidang fuel menghadirkan Prof.Takeshi Ohama (Kochi Universityof Technology,Japan).

Lebih dari 300 peserta berpartisipasi pada acara ISTB 2013. Para peserta berasal dari universitas, institusi yang bergerak di bidang penelitian, organisasi, perusahaan, dan pemerintahan, tak hanya Indonesia namun beberapa negara lainnya seperti, USA, Australia, Jepang, Jerman, Thailand, dan Malaysia. ISTB 2013 juga menghadirkan dua puluh empat peneliti dan praktisi di bidang sains dan rekayasa hayati sebagai pembicara. Pihak ISTB 2013 juga telah menerima 70 paper yang akan dipresentasikan pada sesi flash presentasion.


Jembatan Pihak Industri dan Peneliti


Keseluruhan acara ISTB 2013 bermaksud untuk menjembatani pihak industri dan peneliti atas riset-riset yang dimiliki kedua belah pihak. Seiring pesatnya perkembangan industri berbasis bio, perluasan networking antara pihak industri dan peneliti harus berjalan dengan baik. Selama ini, banyak penelitian-penelitian bagus di Indonesia yang hanya berakhir dengan thesis dan tidak berkembang.

"ISTB 2013 berperan sebagai fasilitator antara industri dan peneliti. Dengan tujuan, para peneliti bisa tahu riset-riset apa yang dibutuhkan industri. Selain itu, industri juga tahu ternyata banyak riset dari penelitian yang bisa diterapkan. Setelah kedua belah pihak bertemu, harapannya terjalin kolaborasi", jelas Dr.Fenny Dwivany (Ketua Acara ISTB 2013).

Health Symposium dan Pameran Bio-industri

Selain seminar internasional ISTB 2013 juga memiliki beberapa rangkaian acar lain yaitu, Mini Symposium on Health dan Exhibition. Prof.Oliver Kayser (TU-Dortmud,Germany) dan Iskandar (Biofarma,Indonesia) hadir sebagai keynote speakers dalam symposium tersebut. Presentasi dilanjutkan dengan pembicara tamu dengan latar belakang kesehatan. Selanjutnya peserta berkesempatan mengikuti Round Table Discussion bersam Prof.Dr. Ferid Murad.

Pameran atau Exhibiton bertemakan sains dan rekayasa hayati juga turut menyemaraki acara ISTB 2013. Pameran yang didukung oleh perusahaan bio-industri menampilkan talkshow, demo, life music, dan produk-produk terkait bio-industri. Pameran ini terbuka bagi masyarakat umum khususnya pelajar dan mahasiswa. "Pameran tersebut bertujuan sebagai pembelajaran dalam aplikasi bidang sains dan rekayasa hati bagi pengunjung", ujar Fenny.

 

sumber foto: dokumentasi ISTB 2013