Course SAPPK Bahas Perlindungan Keindahan Pulau Kecil Melalui Ekowisata

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Pulau-pulau kecil dengan pesona alam yang memukau dan keanekaragaman hayati yang unik menjadi pusat perhatian bagi wisatawan. Konsep ekowisata di pulau-pulau kecil tidak hanya memperkenalkan alam, tetapi juga mendorong pelestarian lingkungan, pengembangan berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hal tersebut menjadi salah satu bahasan dalam International Virtual Course yang merupakan salah satu program Winter School bertema “Small Island Planning”.

Program tersebut diselenggarakan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB bekerja sama dengan Universiti Sains Malaysia (USM) dan Politeknik Pariwisata Lombok, pada 15-16 September 2023.

Salah seorang pembicara pada kursus tersebut, Dosen Politeknik Pariwisata Lombok, Rumba SST.Par, M.Par., melalui Zoom Meeting, pada Sabtu (16/09/2023) menyampaikan bahasan berjudul “Ecotourism on Small Islands: Preserving Paradise”.

Beliau menjelaskan definisi ekowisata dan pentingnya hal tersebut di pulau-pulau kecil, seperti pelestarian biodiversitas, pembangunan pulau yang berkelanjutan, dan pertumbuhan ekonomi.

Pulau-pulau kecil memiliki pemandangan yang memukau, keragaman kehidupan bawah laut, serta jenis flora dan fauna yang langka. Di sisi lain, beliau mengingatkan kerentanan berbagai aspek pulau kecil terhadap perubahan iklim dan potensi dampak negatif yang ditimbulkan.

Terkait dengan praktik berkelanjutan, beliau menggarisbawahi beberapa langkah penting, seperti penggunaan transportasi berkelanjutan dan promosi penggunaan transportasi umum. Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin serta upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Berbagai aspek lainnya juga perlu diupayakan, seperti pengelolaan sampah, perlindungan laut, dan keterlibatan masyarakat lokal dalam sektor pariwisata, seperti perlindungan terumbu karang, praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, dan upaya mengurangi polusi laut.

“Dalam hal keterlibatan masyarakat lokal, penting untuk memberdayakan mereka dengan melibatkan dalam kegiatan pariwisata, memberikan pelatihan dan peluang pekerjaan, serta mendorong pertukaran budaya,” ujarnya.

Ketika ekowisata di pulau-pulau kecil diterapkan, akan ada banyak manfaat yang bisa diambil, di antaranya terjaganya ekosistem yang rapuh dan terumbu karang yang terlindungi. Selain itu, ekowisata memberikan manfaat sosial berupa penciptaan lapangan kerja, pelestarian budaya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Namun, terdapat pula tantangan penerapan ekowisata di pulau-pulau kecil, seperti over-tourism, ancaman perubahan iklim, dan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian. Solusi yang berkelanjutan melibatkan penerapan batasan jumlah pengunjung, strategi ketahanan iklim, dan perencanaan yang kolaboratif dengan pemangku kepentingan lokal.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh