Course SAPPK pada Program Winter School 2023: Meninjau Pembangunan Ekonomi di Pulau Kecil
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB mengadakan kursus virtual internasional secara daring, pada 15-16 September 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari Porgram Winter School yang bekerja sama dengan dengan Universiti Sains Malaysia dan Politeknik Pariwisata Lombok.
Tema utama yang dibahas dalam kursus ini yakni "Perencanaan Pulau Kecil”, yang relevan dengan Indonesia karena memiliki banyak pulau kecil dan kota-kota pesisirnya yang strategis.
Salah seorang dosen SAPPK ITB, Adiwan Fahlan Aritenang, S.T., M.GIT., Ph.D., yang menjadi narasumber dalam kursus tersebut, membahas beberapa isu penting terkait perencanaan pulau kecil, termasuk posisi strategis kota-kota pesisir dalam sistem ekonomi global. Beliau menyampaikan bahwa kota-kota pesisir telah lama menjadi pusat peradaban Indonesia, seperti kerajaan-kerajaan Samudra Pasai, Lingga, hingga Sriwijaya, serta menjadi titik penting dalam perdagangan internasional seperti Rotterdam.
Beliau mengungkapkan potensi besar di wilayah perairan nasional, baik dalam hal kekayaan sumber daya alam maupun layanan lingkungan. Namun, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, termasuk masalah lingkungan, regulasi yang lemah, dan minimnya peran masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait manajemen wilayah pesisir.
Dalam konteks pembangunan ekonomi, terdapat beberapa potensi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil, mencangkup sumber daya terbarukan seperti perikanan, hutan mangrove, serta sumber daya non terbarukan seperti minyak dan gas. Selain itu, ada juga potensi energi laut dan layanan lingkungan seperti permukiman, pariwisata, dan pelestarian bangunan budaya. Beberapa contoh kota pesisir yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi antara lain (China), Labuan (Malaysia), Subic (Filipina), dan Canary Wharf (Inggris).
Demi terciptanya pembangunan ekonomi yang ideal, beliau menekankan pentingnya mengembangkan infrastruktur fisik dan nonfisik, seperti regulasi yang jelas, peraturan ketenagakerjaan, dan perencanaan tata ruang yang baik.
“Dalam konteks Indonesia, dengan garis pantai terpanjang di dunia, pengembangan kota-kota pesisir menjadi masalah yang sangat potensial, dengan potensi menjadi pusat investasi dan peningkatan daya saing urban,” ujarnya.
Materi ini memberikan pandangan mendalam tentang perencanaan pulau kecil dan peran kota-kota pesisir dalam pertumbuhan ekonomi, serta tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan wilayah pesisirnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu ini, diharapkan langkah-langkah yang lebih efektif dapat diambil untuk memajukan kota-kota pesisir dan wilayah pulau kecil di masa depan.
Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)
Editor: M. Naufal Hafizh