Covid-19 Butuh Penanggulangan Lewat Riset Tindakan
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
Foto: freepik
BANDUNG, itb.ac.id—Pandemi Covid-19 menjadi peristiwa tidak terduga yang memberikan dampak multidimensi. Tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan, pandemi juga memberikan kerugian pada sektor sosial dan ekonomi.
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB pada Sabtu (19/06) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI), Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI, Politeknik STIA LAN Bandung, dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), mengadakan webinar kolaborasi sebagai bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Webinar tersebut bertema “Implementasi Riset Tindakan pada Masa Covid-19” dan diikuti oleh lebih dari 300 peserta.
Riset tindakan sendiri adalah kerangka penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah dan membuka peluang kolaborasi antara peneliti dan klien. “Terdapat enam tahap riset tindakan, yaitu memahami dan mendiagnosis masalah, merencanakan dan melakukan tindakan, lalu mengevaluasi, serta menciptakan kesimpulan dan saran,” jelas Vice President of Financial Services and Inclusion Gojek Hilman Palaon yang merupakan alumni Program Studi Doktor Sains Manajemen, Sekolah Bisnis Manajemen ITB.
Contoh implementasi riset tindakan di masa pandemi, kata Hilman, yaitu meneliti tentang metode yang tepat dalam memberikan bantuan dana bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dr. Rachma Fitriati, M.Si., selaku dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia menambahkan bahwa diperlukan seperangkat teori dan penerapan metode pengumpulan data kualitatif sebagai acuan riset tindakan.
Riset tindakan sendiri, ditegaskan oleh Rachma, merupakan hal yang sangat penting di masa pandemi sebab pemberian rekomendasi kebijakan penanggulangan Covid-19 dapat sangat memengaruhi kondisi kesehatan dan ekonomi nasional.
Sebagai penutup, Direktur Anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Dr. Purwanto berujar, “Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya sehingga dibutuhkan riset lebih lanjut, terutama riset tindakan, untuk memberikan rekomendasi dalam pembuatan kebijakan. Riset tindakan menjadi siklus yang berkelanjutan bagi peneliti untuk belajar seraya bertindak dan memecahkan masalah dengan teori tertentu.”
Reporter: Zahra Annisa Fitri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)