Dengan kata kunci connectivity, pameran ini mengajak pengunjung menelusuri alur cerita mengenai kondisi perkotaan, khususnya Kota Bandung. Pameran dimulai dengan wall of reality yang menampilkan berbagai permasalahan kota, seperti kemacetan, kawasan kumuh, serta kurangnya ruang publik yang layak. Instalasi selanjutnya memberikan gambaran tentang kota ideal yang diimpikan, serta proses menuju kota tersebut melalui peran seorang planner yang melakukan survei langsung ke lapangan.

Selain menikmati instalasi, pengunjung diajak berpartisipasi aktif dengan menyampaikan harapan mereka tentang kota yang ideal. Melalui panel interaktif, pengunjung dapat menuliskan atau menggambar aspirasi mereka terkait pembangunan kota. Harapan-harapan ini akan menjadi bagian dari karya yang dipamerkan, menciptakan koneksi antara masyarakat dan elemen perkotaan yang diangkat dalam pameran.

Penanggung jawab pameran Aurelia Nadya (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022), menyampaikan bahwa pameran ini bukan sekadar ruang apresiasi seni dan gagasan, tetapi juga menjadi medium edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu perkotaan.

"Melalui pameran ini, kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi penikmat kota, tetapi juga turut serta dalam mewujudkan kota yang lebih baik," ujar Aurelia.

Dia mengatakan bahwa perencanaan kota bukan hanya tugas para ahli, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat sebagai pengguna ruang kota.

Dengan adanya berbagai kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami lebih dalam mengenai isu-isu perkotaan serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam membangun kota yang lebih baik dan berkelanjutan.

Pameran “Connecting the Ideas” menggabungkan elemen seni, edukasi, serta partisipasi publik. Dengan demikian, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam perencanaan dan pembangunan kota.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)