Strategi Menang di Pasar: Coaching Class Aktuaria ITB Bersama Praktisi
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Aktuaria, FMIPA ITB, menyelenggarakan coaching class sebagai bagian dari mata kuliah WI2023 Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan yang diampu oleh Dr. Yuli Sri Afrianti, S.Si., M.T., M.B.A., Senin (20/5/2025) di Gedung Kuliah Umum Timur, ITB Kampus Ganesha.
Kuliah tamu tersebut mengundang Adan Rahman Sarsono, S.Si., CEO PT ARAVA Tours & Travel, yang juga alumnus Matematika ITB angkatan 2003. Adan menyampaikan materi “Product Market Fit”, yang mengupas proses pengembangan produk yang tepat sasaran berdasarkan kebutuhan pasar, dengan berkaca dari industri travel umroh dan haji miliknya.
Beliau menjelaskan bahwa product market fit dimaknai sebagai titik ketika produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar memenuhi ekspektasi dan kebutuhan dari target pasar. Untuk mencapainya dibutuhkan lebih dari sekadar ide bagus, juga pendekatan terstruktur dan berbasis data.
Proses untuk mencapai kesesuaian tersebut tidaklah sederhana. Beliau menggambarkan bahwa dalam membangun bisnis, perlu untuk melakukan survei pasar dan analisis kompetitor secara mendalam. Tahapan ini melibatkan identifikasi masalah yang benar-benar dihadapi pasar, kemudian mencari solusi yang sesuai, dan akhirnya mengembangkan produk yang dapat diuji serta diterima oleh pasar dengan baik.
“Kalau kita hanya bikin produk berdasarkan sudut pandang sendiri, maka besar kemungkinan produk itu tidak akan relevan. Kita perlu benar-benar masuk ke kepala calon pengguna dan memahami kekhawatiran serta kebutuhan mereka,” ujarnya.
Salah satu strategi utama yang dia paparkan adalah bagaimana menghindari persaingan harga (price war) yang umum terjadi di industri dengan menawarkan nilai lebih dan diferensiasi produk. Dengan memanfaatkan tools analisis seperti Strength, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) serta Political, Economic, Social, Technological, Environmental, and Legal (PESTEL), pelaku bisnis dapat menggali posisi strategis dan memetakan kondisi pasar, termasuk tren, tantangan regulasi, dan peluang pertumbuhan.
Dalam menjelaskan pendekatan pemasaran, beliau membagikan strategi go-to-market yang digunakan timnya, termasuk pemanfaatan platform digital dan media sosial berbasis riset kata kunci menggunakan tools seperti Meta Ads Audience dan platform lainnya. Tujuannya untuk membangun awareness, education, hingga konversi penjualan secara bertahap, namun efektif. Beliau juga menekankan pentingnya memahami regulasi yang mengatur bisnis yang dibangun di Indonesia, mulai dari perizinan hingga operasional agar usaha dapat berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Dengan pendekatan yang menggabungkan data, empati pasar, dan ketangguhan dalam eksekusi, coaching class ini mengingatkan mahasiswa bahwa keberhasilan sebuah produk bukan hanya soal ide besar, tetapi tentang bagaimana ide itu diposisikan, diuji, dan diterima oleh pasar yang tepat.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)