Deteksi Keamanan NFC, Mahasiswa ITB Melaju ke Final Kaspersky Academy Conference 2013

Oleh Gilang Ariawan Wicaksono

Editor Gilang Ariawan Wicaksono

BANDUNG, itb.ac.id - Saat ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Salah satu perkembangan teknologi adalah di dunia maya. Jika dulu transaksi keuangan harus dilakukan dengan membawa sejumlah alat tukar, saat ini semua dapat dilakukan hanya dengan kartu transaksi saja. Dari sini, tampak bahwa keamanan transaksi di dunia maya ini menjadi isu yang sangat penting. Hal inilah yang coba disorot oleh Firman Azhari (Teknik Telekomunikasi 2006) yang berkompetisi dalam Kaspersky Academy Conference 2013 dan berhasil memukau dewan juri yang berasal dari akademisi, praktisi IT, jurnalis, dan ahli dari Kaspersky Lab.

Kompetisi yang bertajuk Cybersecurity for Next Generation 2013 ini dikemas dalam bentuk konferensi yang diikuti siswa dari seluruh dunia. Kompetisi ini dibagi dalam beberapa wilayah (round) yaitu Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Rusia & CIS, serta Asia-Pasifik & MEA (Middle East and Africa). Firman berhasil melaju ke tahap final konferensi yang akan diadakan pada Juni 2013 di Royal Holloway, University of London, Inggris setelah memenangkan penghargaan best paper melalui karyanya yang berjudul "Detection of Security Vulnerability in Indonesian Near Field Communication (NFC) Applications". Firman mengalahkan 14 kontestan lain yang juga turut berkompetisi dalam Asia-Pacific & MEA Round yang diadakan di National University of Singapore, Singapura, 21-23 Maret silam. Selain Firman, dua peserta lain dari Hong Kong dan Afrika Selatan juga turut melaju ke London.

Near Field Communication

Near Field Communication (NFC) adalah standar teknologi komunikasi yang memungkinkan ponsel pintar (smartphone) dan alat serupa untuk saling berkomunikasi cukup hanya dengan sentuhan atau berada dalam jarak dekat. Aplikasi teknologi ini beragam mulai dari pertukaran data hingga transaksi finansial. Komunikasi ini juga mungkin dilakukan antara peralatan NFC dengan chip NFC yang disebut "tag". Chip NFC ini juga dapat ditanam dalam kartu seperti kartu ATM, kartu kredit, tiket elektronik, maupun kartu identitas. Selain kartu, tag NFC juga dapat berbentuk stiker, gantungan kunci, gelang, maupun kalung.  

Di Asia, teknologi NFC pertama kali populer di Jepang dan Korea Selatan. Teknologi NFC sudah dipakai secara luas untuk berbagai keperluan seperti tiket transportasi umum, pembayaran dan transaksi finansial, dan kartu akses. Keuntungan dari NFC yaitu murah, cepat, dan mudah diimplementasikan. Di Indonesia, teknologi ini digunakan di berbagai industri dan institusi seperti perbankan, pemerintahan, keamanan, maupun hiburan. Secara umum, NFC banyak digunakan untuk keperluan finansial, identitas diri, dan kontrol akses individu.

Keamanan NFC

Dari kegunaan ini, keamanan teknologi NFC merupakan hal yang sangat penting. Data yang terkandung dalam tag NFC harus memiliki sistem keamanan yang baik sehingga tidak mudah untuk ditembus dan kemudian disalahgunakan. Teknologi NFC sendiri belum dikenal secara luas di Indonesia, tetapi sudah muncul tren yang memungkinkan penggunaan NFC secara luas. Ketika nantinya teknologi ini dipergunakan secara luas, tingkat keamanannya harus ditingkatkan. Jika tidak, dapat timbul kerugian ekonomis maupun kekacauan jika teknologi yang digunakan sebagai sistem pembayaran dapat dengan mudah diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Teknologi NFC sendiri merupakan teknologi yang sangat bermanfaat walaupun memang terdapat beberapa hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut, terutama dari segi keamanan," ujar Firman. "Di negara lain isu keamanan NFC sudah menjadi hal yang penting. Perlu dilakukan sosialisasi yang baik supaya masyarakat tidak takut menggunakan NFC," ujarnya menambahi. "Pengembangan keamanan ini sendiri mudah untuk dilakukan. Sebagai contoh, cukup dengan menggunakan aplikasi di ponsel untuk mengamankan tag NFC yang belum diamankan dari serangan peretas."

Saat ini Firman yang sedang menyelesaikan studinya di program Strata 2 Teknik Elektro ITB sembari menjadi asisten peneliti di Blackberry Innovation Center ITB terus berupaya agar teknologi NFC dapat digunakan dengan lebih aman di Indonesia. "Saat ini kita baru mengupayakan pengajuan standar kartu sesuai penggunaan. Misalnya, tingkat keamanan kartu pembayaran harus lebih tinggi dibandingkan tiket konser. Kita harapkan agar standar ini nantinya akan dipatuhi oleh penerbit kartu NFC," ujar Firman.

Sumber foto: blog.kaspersky.com