Mahasiswa Teknik Elektro ITB Kembangkan IdenTracer, Sistem Deteksi Dini Penyakit Menular Bergejala Demam di Area Kampus
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat sistem deteksi dini penyakit menular bergejala demam di area kampus ITB. Sistem dengan nama “IdenTracer” tersebut dipresentasikan dalam pameran Electrical Engineering Days 2023 (EED 2023), Selasa (6/6/2023) lalu.
IdenTracer merupakan sistem deteksi dini penyakit menular yang fokus pada gejala demam di area kampus ITB. Dengan adanya sistem ini, diharapkan penyebaran penyakit menular dapat dicegah dan aktivitas kampus dapat berjalan dengan lancar. Proyek ini dikembangkan oleh tiga mahasiswa yaitu Leonardo Gianto (13219001), Titan Hizbullah Rukmana (13219012), dan Steven Ignacia Surya (13218017) di bawah bimbingan Dr. Yoanes Bandung, S.T., M.T.
Sistem IdenTracer menggunakan berbagai perangkat sensing yang terpasang di berbagai titik di area kampus ITB. Perangkat ini mengumpulkan data suhu tubuh dan citra wajah pengunjung. Data tersebut kemudian diproses oleh perangkat pengolahan yang menggunakan teknologi machine learning untuk mengidentifikasi individu dengan suhu tubuh yang tinggi.
Selanjutnya, data hasil deteksi dikirim ke cloud dan ditampilkan melalui aplikasi web.
Salah satu fitur utama dari IdenTracer adalah pemantauan secara real-time. Data hasil deteksi dapat diterima dengan cepat dan tanpa adanya penundaan yang signifikan, sehingga memungkinkan tindakan respons yang cepat. Sistem ini juga dapat diperluas dengan penambahan perangkat sensing untuk mencakup area yang lebih luas tanpa mengorbankan performa deteksi.
Pengolahan citra wajah menggunakan Convolutional Neural Network (CNN) memungkinkan tingkat akurasi yang tinggi dan komputasi yang lebih cepat. Selain itu, data hasil deteksi juga dapat diakses melalui dashboard di cloud server yang aman, sehingga memudahkan pengguna untuk melihat data dari mana saja dan kapan saja.
Spesifikasi teknis dari IdenTracer mencakup rentang suhu pengukuran antara 32.0°C hingga 45.0°C dengan akurasi +- 0.3°C. Jarak sensing antara 0.5 hingga 1.0 meter, dan tingkat penggunaan sebesar 20.5% per 100 pengunjung secara bersamaan. Sistem ini menggunakan konektivitas WiFi-MQTT dan menggunakan Raspberry Pi 4B sebagai pengendali di edge. Modul sensing yang digunakan adalah ESP32-CAM dan MLX90640, dengan dimensi basis sebesar 50cm x 45cm x 160cm.
Pameran tugas akhir ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa Teknik Elektro ITB untuk memamerkan ide-ide inovatif mereka dan berkontribusi dalam menciptakan solusi yang relevan dengan kebutuhan saat ini. Diharapkan bahwa proyek seperti IdenTracer dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan teknologi yang lebih lanjut dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kampus.
Dengan adanya IdenTracer, diharapkan mahasiswa, dosen, dan karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas kampus. Sistem deteksi dini ini merupakan salah satu solusi teknologi yang dihasilkan oleh mahasiswa Teknik Elektro ITB dalam menjawab tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks.
Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)