Dies Emas ITB: Open House ITB 2009

Oleh kikywikantari

Editor kikywikantari

BANDUNG, itb.ac.id - Dies Emas ITB membuktikan bahwa sudah 50 tahun sejak kampus yang berlokasi di Jl. Ganeca no.10 ini didirikan, mampu menghasilkan putra-putri terbaik bangsa di bidang sains, teknologi dan seni. Banyak alumni ITB dari berbagai macam program studi yang menduduki posisi-posisi penting di berbagai macam bidang. Untuk itu, ITB membuka tangan selebar-lebarnya untuk menyambut kedatangan calon putra-putri terbaik bangsa tahun ini dengan mengadakan Open House ITB 2009 yang berlangsung pada tanggal 27 Februari - 1 Maret 2009 di kampus ITB.

Open House ITB tahun ini terdiri dari lima rangkaian acara, yaitu:


- Lokakarya bagi para guru SMU se-Jawa Barat dengan tema : "Model Transformasi Sikap, Karakter dan Intelektualitas dari Posisi Siswa ke Mahasiswa".

- Presentasi Fakultas/Sekolah yang mensosialisasikan tentang keilmuan dan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan masing-masing fakultas/sekolah.

- Pameran Pendidikan ITB, Pameran Sains, Teknologi dan Seni yang mengedepankan system pendidikan dan penelitian di ITB diikuti oleh fakultas/sekolah, kelompok keahlian/keilmuan, kantor-kantor pimpinan ITB, dan unit-unit kerja di ITB.

- Pameran Sains, Teknologi, dan Seni yang mengedepankan hasil-hasil penelitian berupa prototype jasa ataupun produk jadi dari berbagai fakultas/sekolah, kelompok keahlian/keilmuan, pusat penelitian, dan unit-unit kerja di ITB.

- Kunjungan ke kampus ITB yang diadakan khusus bagi rombongan pelajar/guru yang berminat mengunjungi laboratorium/studio tertentu.

Pengunjung yang mayoritas masih duduk di bangku SMA, mengaku open house ITB kali ini sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan dan informasi mengenai program studi yang mereka inginkan, seperti yang diutarakan oleh Cleryn (siswi SMA Bina Bakti) pada Kantor Berita, "Saya jadi terbayang akan masuk jurusan apa di ITB, open house ini sangat menarik dan berguna." Selain itu, para guru SMA yang mengikuti lokakarya juga mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk menghadapi transformasi anak didiknya dari tingkat sekolah ke tingkat perguruan tinggi.