Dies Natalis ITB ke-54: Tetap Berikan Yang Terbaik bagi Keilmuan Bangsa

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Sabtu (02/02/13) lalu ITB menggelar Dies Natalis ITB ke-54 bertempat di Aula Barat. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri berbagai elemen sivitas akademika ITB, mulai dari Rektor ITB, Advisory Board, Senat Akademik, Majelis Guru Besar, sampai dengan mahasiswa. Dalam rangka Dies Natalis ini, ITB mengadakan sidang terbuka. Sambutan pertama diberikan oleh Ketua Advisory Board ITB, Ir. Yani Panigoro, MM dilajutkan dengan sambutan ketua Senat Akademik, Prof. Intan Ahmad, Ph.D. Setelah itu, sesuai dengan tradisi digelar pidato Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, Ph.D yang dilanjutkan dengan pidato ilmiah dari Prof. Djoko T. Iskandar bertajuk "Studi Integratif Mengenai Evolusi Keanekaragaman Hayati Indonesia".

Usia 54 tahun untuk sebuah perguruan tinggi teknik di Indonesia tentunya memiliki arti tersendiri. Sebuah perjalanan panjang dilalui kampus ini dan dapat dikatakan kampus ITB berkembang bersama republik ini. Dalam sambutannya, Prof. Intan mengatakan bahwa saat ini ITB turut menghadapi tantangan yang tidak mudah. Tidak mudah karena dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan sains dan teknologi sebagai tatangan abad-XXI, perguruan tinggi tidak saja dituntut untuk beradaptasi agar survive, tetapi juga diharapkan untuk terus berkontribusi dengan ide dan pemikiran bagi masyarakat.

Kita ketahui bahwasanya ITB sepanjang sejarahnya sampai hari ini, telah banyak menyumbangkan teknologi dan pemikiran strategis untuk Bangsa. Akan tetapi di masa kini dan masa datang, ITB akan dituntut untuk berperan lebih besar lagi, mengingat bahwa penemuan dan pemanfaatan sains, teknologi, dan seni-lah yang menjadi penentu bagi terbentuknya daya saing ekonomi bangsa di milenia baru ini. Lebih jauh lagi, pedoman penyusunan kurikulum ITB tahun 2013-2018  sudah lebih jelas menyatakan paradigma baru : outcome based education, student centered education, continuous improvement, dan international accreditation. Sebuah paradigma sebagai suatu inisiatif agar ITB mampu menghadapi tantangan abad XXI.

Selain pidato ilmiah, pada Dies Natalis ke-54 ITB kali ini juga diberikan penghargaan-penghargaan kepada sivitas akademika ITB. Penghargaan tersebut antara lain Ganesa Bakti Cendekia Utama, Ganesa Cendekia Widya Adiutama, Ganesa Cendekia Widya Utama, Ganesa Dwija Jasa Utama, Ganesa Wira Adiutama, dan Ganesa Widya Jasa Utama. Tak lupa diselingi oleh penampilan apik Paduan Suara Mahasiswa ITB dan Keluarga Paduan Angklung ITB.

Pada akhir pidatonya, Akhmaloka menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada sivitas akademika dan institusi ITB yang telah meraih prestasi dan penghargaan yang mengharumkan nama ITB. "Semoga ITB mampu berkontribusi maksimal dalam pengayaan khasanah keilmuan serta dalam proses pembangunan bangsa dan negara kita yang tercinta ini," ujar Akhmaloka.

Dies Natalis ITB ke-54 ini sudah sepatutnya menjadi momentum yang membawa semangat baru bagi ITB, semangat untuk memberikan pendidikan terbaik kepada generasi penerus bangsa dan semangat untuk terus menghasilkan inovasi-inovasi yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.