Mahasiswa ITB Luncurkan Produk ENV yang Ramah Lingkungan
Oleh Akbar Syahid Rabbani
Editor Akbar Syahid Rabbani
Pada awalnya ENV dicetuskan pada tahun 2010 oleh Badan Pengurus HMTL ITB 2010/2011 dan kemudian produksinya terus dilanjutkan sampai saat ini. Untuk mendapatkan produk ENV, konsumen dapat menghubungi secara langsung Badan Usaha HMTL ITB atau membeli di reseller resmi produk ENV. Dalam proses produksinya, Badan Usaha HMTL ITB mendapatkan tantangan untuk merealisasikan design yang telah dibuat. "Ya, karena memang bahan-bahan untuk membuat ENV itu tidak mudah dicari, kami harus bekerja keras untuk menghasilkan design yang menarik dan berkualitas. Tapi, pada akhirnya produksi berjalan lancar atas kerjasama berbagai pihak yang terlibat pada proses produksi ENV tersebut." kata Kenny Wonosantoso (Wakil Kepala Departemen Bada Usaha HMTL ITB 2014/2015).
Pada zaman modern ini, industri selalu diidentikan dengan keuntungan materi, tapi tidak demikian dengan produk ENV yang tetap mengedepankan kelestarian lingkungan dalam proses pengembangannya. "Produksi ENV bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan materi, lebih dari itu, sebenarnya kami ingin mengedukasi masyarakat Indonesia untuk mencintai lingkungan. Kami juga ingin berpesan bahwa menjaga lingkungan itu tidak sulit jika kita punya kesadaran, salah satunya dengan menerapkan ecolifestyle. ENV hadir agar kita bisa sama-sama belajar menerapkan ecolifestyle yang sudah biasa dilakukan di negara-negara maju." kata Kenny mengakhiri wawancara.
Pengembangan Produk ENV
Antusiasme mahasiswa dan masyarakat terhadap produk ENV yang cukup tinggi, membuat Badan Usaha HMTL ITB terus berusaha untuk mengembangkan produk ENV di masa yang akan datang. Untuk kepengurusan tahun 2014/2015 ini, pengembangan ENV dimulai dengan peluncuran foldable shopping bag berbahan kanvas dengan design yang menarik. Selain itu, sebagian dari hasil penjualan produk ENV akan disumbangkan ke World Wide Fund for Nature (WWF) yang merupakan sebuah organisasi internasional yang menangani masalah-masalah konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
Proses pengembangan ENV akan dilakukan dengan dua fokus utama, yaitu pengembangan dari segi pemasaran dan variasi produk. Saat ini, Badan Usaha HMTL ITB sedang menggagas sistem pemasaran go viral, yang artinya ENV akan memanfaatkan media sosial untuk proses pemasarannya. Hal ini dilakukan untuk menjangkau semua kalangan konsumen yang ada di Indonesia. Selain itu, kerjasama dengan WWF merupakan sebuah cara untuk melibatkan konsumen dalam sebuah pergerakan pelestarian lingkungan. Sedangkan, untuk variasi produk, ENV akan terus berkembang melalui berbagai riset produk ecolifestyle yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
Sumber foto dan Informasi lebih lanjut: @ENV_HMTL