Dirut PT PELNI Berikan Seminar Transformasi Industri Transportasi Laut

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id - Menyikapi pengaruh kebijakan poros maritim dunia yang digagas oleh Presiden Joko Widodo terhadap berkembangnya transportasi laut di Indonesia, Kelompok Keahlian Manajemen Industri menyelenggarakan seminar bertajuk "Transportasi Industri Transportasi Laut" di Ruang Seminar Gedung Teknik Industri pada Rabu (27/04/16). Menghadirkan Ir. Elfien Goentoro, MBA selaku Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI), seminar ini mengajak para peserta untuk tahu lebih jauh tentang salah satu industri pelayaran di Indonesia yaitu PT PELNI.

Seminar dibuka dengan menunjukkan kondisi umum PT PELNI sebagai BUMN penyedia jasa angkutan transportasi laut. Mendapati banyaknya hal yang perlu dibenahi dan dibawanya Indonesia sebagai negara berporos maritim, Ir. Elfien Goentoro MBA menegaskan, "Kita harus melakukan perubahan." Salah satu contoh kasus yang memprakarsai upaya perubahan ini adalah kondisi di Indonesia bagian timur, yaitu tidak adanya batas pelabuhan sehingga setiap orang bisa masuk tanpa menggunakan karcis. Padahal, hal itu adalah aturan paling sederhana yang harus ada di setiap pelabuhan.

Agenda perubahan sendiri sudah dibuat, secara garis besar terdiri dari tiga agenda utama yaitu (1) mencairkan status quo; (2) melaksanakan cara-cara baru; (3) menjadikan budaya. Upaya pada poin pertama dimulai dengan membangun rasa kepedulian. Menurut Elfien, hal tersebut merupakan poin paling penting sebab upaya-upaya yang telah direncanakan akan mendapat dukungan penuh. Selanjutnya, pembentukan tim kecil dan pembangunan visi dan strategi secara kontinyu. Poin kedua berisi upaya untuk memberdayakan tim untuk langkah-langkah perubahan, menghasilkan perubahan yang berdampak pada kinerja dalam waktu pendek dan mengonsolidasikannya untuk hasil perubahan yang lebih besar lagi. Lain halnya dengan poin ketiga. Poin ini merupakan upaya untuk menanamkan hasil perubahan sebagai budaya baru, yaitu budaya yang lebih baik untuk transportasi laut dan transportasi industri di Indonesia nantinya.

Adanya tol laut menjadi kompetensi tersendiri bagi PT PELNI. Berbagai upaya peningkatan kualitas kapal, penegakan aturan dalam mengontrol masyarakat (sebagai penumpang kapal) hingga pemberian jasa yang lebih baik dapat dilakukan. Pada tahun 2015, PT PELNI juga telah melakukan beberapa upaya seperti perbaikan sistem manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), penugasan tol laut dan lifestyle business, penerapan treasury single account, dan masih banyak lagi.

Hubungan antara transportasi laut dan transportasi industri ini merupakan benang merah dari keberhasilan rencana tol laut. Apabila ingin tol laut berhasil dijalankan, bukan hanya transportasi laut yang perlu dikembangkan, tetapi pembangunan industri juga harus diratakan. Poin dari tol laut sendiri adalah jalur pergerakan barang. Jika kapal yang membawa barang dari suatu daerah menuju daerah A, kapal juga seharusnya mengangkut barang hasil industri dari daerah A untuk dibawa ke daerah lainnya. Hal itu menjadi serius dan perlu diperhatikan. Apabila tol laut berhasil dijalankan, transportasi laut akan menjadi tulang punggung ekonomi bagi Indonesia.

ITB Journalist Apprentice
Anin Ayu Mahmudah (Teknik Kelautan 2013)