Ditsama ITB Lakukan Pemetaan Kesiapan Akademik (PKA) untuk Fondasi Studi Mahasiswa Baru
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
Suasana agenda Pra-Penyambutan hari kedua yang merupakan rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITB 2025, di ITB Kampus Jatinangor.
JATINANGOR, itb.ac.id - Direktorat Persiapan Bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Pra-Penyambutan hari kedua, merupakan rangkaian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITB 2025, di ITB Kampus Jatinangor, Selasa (22/7/2025).
Hari pertama Pra-Penyambutan dilaksanakan untuk mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNBP dan IUP. Sementara itu, di hari ini dilaksanakan bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBT dan Seleksi Mandiri.
Agenda ini menjadi langkah awal dalam menyambut para mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026, sekaligus memperkenalkan proses pemetaan kesiapan akademik (PKA) dan pembagian jas almamater.
Berbeda dari persepsi umum mengenai ujian, PKA dirancang sebagai bentuk layanan dan pendampingan. Mahasiswa baru tidak sedang diuji untuk disaring, tetapi dipetakan untuk dikenali kebutuhan akademiknya secara lebih dini.
“PKA bukan tes seleksi. Ini adalah bentuk perhatian dari ITB agar mahasiswa dapat memulai perkuliahan dengan kesiapan yang memadai, khususnya dalam mata kuliah matematika, fisika, dan kimia,” jelas Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, S.Si., M.Si., Direktur Periapan Bersama ITB.
Pemetaan dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dengan PKA Matematika Tahap 1 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru kecuali dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), karena tidak mengikuti mata kuliah eksakta dalam kurikulumnya. Bagi mahasiswa yang belum memenuhi ambang kompetensi, tersedia tahap remedial (PKA Tahap 2 dan Tahap 3) yang dirancang bertingkat sesuai kebutuhan masing-masing individu.
“Pemahaman terhadap materi dasar matematika sangat penting karena menjadi fondasi untuk fisika dan kimia. Oleh karena itu, pemetaan difokuskan pada matematika terlebih dahulu sebelum berlanjut ke PKA Fisika dan Kimia,” lanjutnya.
Mahasiswa yang dinilai belum siap secara akademik akan difasilitasi melalui program Pemantapan Akademik, yang berlangsung selama dua minggu dengan sesi pagi dan siang. Program ini akan menekankan penguatan konsep dasar matematika melalui latihan soal dan evaluasi.
Jika masih ditemukan ketidaksesuaian dalam pemahaman, mahasiswa akan diwajibkan mengikuti Student Center for Learning (SCL) saat memasuki perkuliahan reguler. SCL tidak berfokus pada pengajaran materi, tetapi pada responsi dan pendalaman pemahaman soal-soal, serta dilakukan paralel dengan perkuliahan semester awal.
Sementara itu, mahasiswa baru dari FSRD akan mendapatkan agenda tersendiri yang dijadwalkan pada 11 Agustus 2025. Pada hari tersebut, mereka akan menerima jas almamater dan mengikuti sosialisasi, sebelum bergabung dengan rangkaian Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) bersama seluruh mahasiswa baru ITB lainnya.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak serta kolaborasi lintas unit dan multidisiplin, sehingga rangkaian acara ini dapat terlaksana dengan baik.
"Seluruh proses berlangsung lancar Alhamdulillah, berkat persiapan yang matang dan kerja sama berbagai pihak," ucapnya.
Beliau pun menyampaikan pesan bagi mahasiswa baru agar memanfaatkan momen ini sebagai pijakan awal dalam membentuk karakter, kesiapan mental, dan kompetensi akademik selama menempuh studi di ITB.
“Di sinilah awalnya. Di tempat ini mahasiswa tak hanya belajar, tapi membangun karakter, cara pandang, dan daya tahan untuk masa depan,” tutup Prof. Fatimah dengan pesan reflektif.









