Dosen FITB Dorong Kesadaran dan Aksi Mengatasi Darurat Iklim pada Webinar IGNITE

Oleh Hafsah Restu Nurul Annafi - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB menyelenggarakan webinar "IGNITE — Inspiring Global Initiatives to Tackle Climate Emergency" sebagai rangkaian dari kegiatan Olimpiade Geografi dan Geosains (OGG) ITB 2024. Webinar ini dilaksanakan pada Minggu (9/6/2024) melalui kanal Youtube dan Zoom Meeting.

Salah satu narasumber yang mengisi webinar ini yaitu Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Sains Atmosfer FITB, Dr. Joko Wiratmo, M.P., dalam paparannya menjelaskan tentang perubahan iklim, mulai dari definisi, pembuktian, hingga dampaknya bagi kehidupan manusia. Beliau menekankan pentingnya memahami perbedaan antara variabilitas iklim dan perubahan iklim, serta peran data dalam membuktikan adanya perubahan tersebut.

"Kalau kita bicara tentang perubahan iklim tapi tidak tahu iklim itu apa, itu memalukan. Kita harus tahu tentang variabilitas dan perubahan iklim. Tidak semua orang, apalagi yang bukan bidang kami, memahami apa yang dimaksud iklim dan cuaca," ujar Dr. Joko.

Lebih lanjut, Dr. Joko memaparkan tentang data sebagai dasar pembuktian perubahan iklim. Beliau menjelaskan bahwa data minimal 60 tahun diperlukan untuk menentukan awal dari perubahan iklim. "Tidak sembarang waktu digunakan untuk menentukan apakah telah terjadi perubahan iklim atau belum," tegasnya.

Dr. Joko juga membahas dampak perubahan iklim yang semakin terasa, seperti peningkatan suhu global, kejadian hujan ekstrem, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. "Suhu bumi makin meningkat, peningkatannya tajam. Kita melihat fenomena-fenomena yang dulunya jarang terjadi, sekarang semakin cepat terjadi," paparnya.

Sebagai contoh, Dr. Joko menyinggung tentang data peningkatan suhu global yang menunjukkan bahwa suhu bumi telah meningkat 1,65 derajat Celcius dibandingkan tahun 1850-1900. "Kita harus sadar bahwa kita tidak hanya menghadapi global warming, tapi sudah memasuki fase global boiling," tegasnya.

Di akhir paparannya, Dr. Joko menekankan perlunya langkah strategis untuk mengatasi perubahan iklim, seperti pengembangan energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, serta peningkatan kesadaran masyarakat.


"Harus ada komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari individu hingga pemerintah, untuk melakukan aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim," ajaknya.

Melalui webinar ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya isu perubahan iklim, mendorong aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi, serta menginspirasi inisiatif global untuk mengatasi darurat iklim.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)