Dr. Sigit P Santosa Paparkan Pengembangan Inovasi di ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id— Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini sedang mengembangkan empat kelompok inovasi yang menyediakan teknologi dan solusi untuk masalah nasional maupun global. Keempat kelompok tersebut di antaranya (1) energi dan transportasi berkelanjutan, (2) ICT, AI, Big Data, dan Cyber Technology, (3) teknologi makanan dan kesehatan, (4) infrastruktur dan peringatan akan bencana alam.

Hal tersebut dipaparkan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Dr. Ir. Sigit Puji Santosa, M.SME., dalam acara Grab Indonesia Academic Lecture bersama dengan dua universitas di Indonesia yaitu ITB dan Universitas Indonesia dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam rangka membahas Business Agility selama Pandemi Covid-19, Rabu (23/6/2021).

“Memperkuat inovasi ekosistem adalah kunci untuk memelihara keberlanjutan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam perkembangan di universitas,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam pemeliharaan budaya inovasi ada empat isu yang menghambat hal tersebut, pertama rendahnya pemanfaatan IPTEK sebagai bagian dari penggerak pertumbuhan ekonomi atau lebih dominannya konsumsi dibadingkan dengan inovasi. Lalu yang kedua adanya kesulitan dalam implementasi serta adopsi dan inovasi teknologi. Yang ketiga disebabkan oleh ekosistem inovasi yang belum memadai. Dan yang keempat yaitu pemanfaatan dana IPTEK yang belum efektif.

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah-masalah tersebut yaitu menciptakan Innovation Driven Enterprise (IDE) melalui kolaborasi yang kuat antara universitas dan industri. Oleh karena itu, ITB telah mengembangkan ekosistem inovasi sejak 2010 dengan menggunakan jaringan terkoneksi, di antaranya adalah LPIK, 32 pusat penelitian dan 9 Pusat Unggulan Nasional (PUI-Pusat Unggulan IPTEK), perusahaan induk (PT. Rekacipta Inovasi ITB) untuk komersialisasi inovasi produk dan membina start-up, dan jaringan kerja sama dengan lebih dari 400 industri dan investor nasional dan internasional.

Kolaborasi merupakan hal yang dapat mempercepat serta efektif untuk mendukung segala bentuk inovasi yang dimiliki baik dari pihak universitas, industri, maupun pemerintah.

Reporter: Tarisa Putri (Teknik Kimia 2019)