Dukung Pertanian Berkelanjutan, Tim Dosen ITB Gelar Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik, Media Tanam, dan Pestisida Hayati untuk Masyarakat Maratua

Oleh Nur Asyiah - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BERAU, itb.ac.id - Dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan, Tim Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik, campuran media tanam dan pestisida hayati di Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam sebulan, pada tanggal 29 Juli hingga 30 Agustus 2024.

Kegiatan pengabdian ini merupakan respons ITB terhadap permasalahan pertanian yang terjadi di Maratua. Masyarakat Maratua yang mayoritas berprofesi sebagai petani terkendala dalam memperoleh pupuk untuk budidaya tanaman. Akses yang cukup sulit serta harga yang relatif tinggi membuat mereka kesulitan mendapatkan pupuk kimia. Akibatnya budidaya tanaman terhambat. Selain itu, hama pengganggu tanaman serta tanah yang tidak subur menyebabkan petani kerap mengalami kerugian.

Menanggapi hal tersebut, ITB memberikan pelatihan sekaligus pendampingan sehingga dapat meningkatkan keterampilan masyarakat Maratua dalam bertani secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan ini pun bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia.

   

Tim dosen dan mahasiswa ITB melatih masyarakat untuk membuat pupuk organik cair, campuran media tanam, serta pestisida hayati dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di sekitar kampung. Bahan tersebut meliputi daun pepaya, air kelapa, hingga limbah ikan. Selanjutnya, pupuk, media tanam, dan pestisida hayati yang telah dibuat, diaplikasikan pada demplot serta instalasi hidroponik baru.

Ilyas, Ketua Badan Permusyawaratan Kampung, mengapresiasi kegiatan pengabdian yang dilakukan ITB. Dia berharap kegiatan tersebut dapat menjawab permasalahan pertanian di kampung.

“Kami berterima kasih kepada ITB karena telah memberikan ilmunya kepada kami dan membantu membina masyarakat di sini, terutama para ibu-ibu. Sebelumnya, yang ditanami di sini hanya singkong dan pisang, sementara sayur-sayuran tidak begitu banyak. Kami sangat berterima kasih karena ilmu dari teman-teman dan dosen-dosen pembimbing ITB sangat bermanfaat. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bisa kami kembangkan lebih lanjut di masa depan," ujarnya.

   

Adapun dosen ITB yang terlibat antara lain, Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., dan Dr.GES. Mohammad Zaini Dahlan, SP., M.Si.

Kegiatan pelatihan ini diikuti anggota PKK Kampung Payung-Payung. Peserta berpartisipasi aktif selama kegiatan. Melihat antusiasme peserta, Sekretaris Desa, Mirna, berharap kegiatan pelatihan tersebut dapat memotivasi masyarakat Maratua lebih semangat dalam bertani dan memandang pertanian sebagai sarana yang dapat digunakan untuk pemenuhan gizi keluarga.

“Harapan dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk, pestisida hayati, dan media tanam ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk bertani tanaman lainnya guna memenuhi gizi keluarga,” tuturnya.

   

Antusiasme dan partisipasi aktif dari peserta, terutama ibu-ibu PKK Kampung Payung-Payung, menunjukkan bahwa program ini berhasil membangun kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara lebih efektif. Dengan ilmu dan teknologi yang telah disampaikan, diharapkan masyarakat Maratua dapat terus mengembangkan praktik pertanian yang lebih produktif dan mandiri di masa depan.

Reporter: Nur Asyiah (Rekayasa Pertanian, 2021)