Future Science and Technology Talk Bahas Sains dan Teknologi Nuklir: Energi Alternatif untuk Menghadapi Tantangan Net-Zero Emission

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.


BANDUNG, itb.ac.id - Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB) mengadakan seminar Future Science and Technology Talk, Jumat (14/3/2025) dengan tema “Sains dan Teknologi Nuklir: Energi Alternatif untuk Menghadapi Tantangan Net-Zero Emission”. Acara ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Prof. Dr. Zaki Su`ud, M.Eng. dan Prof. Drs. Abdul Waris, M.Eng., Ph.D. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof. Ir. Ari Darmawan Pasek, Ph.D. dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), serta Ir. Hary Devianto, S.T, M.Eng., Ph.D., IPM., dari Fakultas Teknologi Industri (FTI).

Prof. Zaki Su’ud membahas mengenai isu perubahan iklim dan potensi energi nuklir sebagai solusi berkelanjutan. Beliau menyoroti dampak pemanasan global, seperti banjir di Spanyol dan kebakaran di California, yang menuntut kebijakan lebih tegas dalam menekan emisi gas rumah kaca sebagaimana diatur dalam Paris Agreement. Dalam konteks ini, energi nuklir generasi lanjut menjadi alternatif strategis karena tidak menghasilkan emisi karbon dan memiliki energy density yang sangat tinggi.

“Nuklir memiliki density energy yang sangat tinggi, cukup diisi bahan bakar 20 tahun sekali sehingga dapat menjadi energi alternatif karena tidak memerlukan pasokan energi yang berkelanjutan,” ujar Prof. Zaki Su’ud.

Dengan kemampuannya menghasilkan listrik dalam jumlah besar secara konsisten dan minim emisi, nuklir dapat menjadi salah satu pilar utama dalam upaya mencapai target net-zero emission di masa depan. Namun, teknologi ini membutuhkan standar keamanan tinggi.

“Nuklir dibangun dengan sistem yang sangat ketat. Standar perangkatnya memiliki reliability tinggi sehingga tidak semua perusahaan dapat mendukungnya,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya pengembangan energi nuklir di Indonesia, ITB telah melakukan penelitian terkait reaktor daya nuklir berumur panjang berbasis pendingin Pb-Bi cair dan bahan bakar nitrida dengan keselamatan inheren.

“ITB adalah institusi pertama yang mengembangkan reaktor modular berbasis Pb-Bi cair sebelum teknologi ini dikembangkan di Rusia,” kata Prof. Zaki Su’ud.

Sementara itu, Prof. Abdul Waris membahas strategi pengelolaan bahan bakar dan limbah nuklir menuju zero release nuclear waste. Beliau menjelaskan bahwa energi nuklir berasal dari reaksi fisi yang berlangsung secara kontinu dalam tiga jenis reaktor utama, yakni reaktor riset, pembiak, dan daya. Reaktor daya inilah yang digunakan sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Lebih lanjut, Prof. Abdul Waris menyoroti tantangan dalam pengelolaan limbah nuklir, terutama terkait aspek keselamatan, non-proliferasi, serta metode pembuangan.

“Terdapat dua opsi dalam pengelolaan limbah nuklir, yaitu open cycle (OC) dan once through cycle (OTC). OTC dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti dibuang ke angkasa luar, di bawah gunung es, ke dasar laut, atau ke pembuangan bawah tanah,” katanya.

Sementara itu, Prof. Ari D. Pasek menyoroti peran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) serta Fakultas Teknologi Industri (FTI) dalam pengembangan energi nuklir di Indonesia. Menurutnya, kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam implementasi energi nuklir, mengingat teknologi ini membutuhkan keahlian tinggi serta pemahaman mendalam terkait sistem keselamatan, efisiensi, dan pengelolaan limbah nuklir. Oleh karena itu, FTMD dan FTI ITB terus berupaya mencetak tenaga ahli yang kompeten melalui kurikulum berbasis riset dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri dan lembaga penelitian internasional.

Seminar ini menegaskan bahwa pengembangan energi nuklir merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai net-zero emission, terutama dalam menghadapi krisis energi dan perubahan iklim. Dengan dukungan riset yang berkelanjutan serta kebijakan yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam pemanfaatan energi nuklir sebagai sumber energi masa depan yang bersih dan andal.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#fgb #future science and technology talk #nuklir #net zero emission