Duta Besar Amerika Serikat Hadiri Diskusi Perubahan Iklim di ITB
Oleh Hafshah Najma Ashrawi
Editor Hafshah Najma Ashrawi
BANDUNG, itb.ac.id - Bertempat di Perpusatakaan Pusat ITB, ITB bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat menggelar diskusi mengenai perubahan iklim pada Rabu (02/04/14). Pada diskusi kali itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat menghadirkan Robert Blake selaku duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia sebagai pembicara utama, tidak lupa turut diundang berbagai mahasiswa dari berbagai jurusan danpraktisi-praktisi. Agenda tersebut dilatarbelakangi untuk mendoron g kerjasama ekonomi dan pendidikan yang merupakan dua dari pilar-pilar Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Kujungan ini juga sekaligus merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Dubes Blake ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Diskusi ini terutama terkait program hibah Embassy's University Partnership yang dikelola oleh U.S Agency for International Development (USAID). Dubes Blake juga menyatakan dukungannya terhadap Rektor ITB Prof. Dr. Akhmaloka untuk menjajaki kerjasama-kerjasama baru antara ITB dengan universitas-universitas di AS. Kerjasama ini antara lain dicontohkan dengan program beasiswa yang mendanai mahasiswa studi teknik geothermal yang disponsori oleh USAID bekerjasama dengan University of Southern California, ITB, dan perusahaan energi Indonesia. dengan tujuan salah satunya untuk memajukan sektor energi geothermal di Indonesia.
Pada diskusi ini Blake juga mengungkapkan berbagai tantangan dan kesempatan pada sektor-sektor seperti ketahanan energi, perubahan iklim, dan lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi sekaligus penyeimbangan antara ketiga isu ini merupakan tantangan yang harus dihadapi saat ini. Blake menuturkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk menghasilkan berbagai sektor energi. Namun, terkait dengan perubahan iklim maka Indonesia juga merupakan negara yang diperkirakan akan mengalami dampak yang cukup signifikan terkait adanya perubahan iklim. Indonesia dinilai perlu untuk untuk menciptakan energi terbarukan dengan pemanfaatan potensi alam yang dimiliki seperti sinar matahari, air, angin, dan geothermal.
Kota Bandung dinilai Blake memiliki gudang sumber daya manusia yang berkualitas terlebih didukung dengan teknologi informasi yan memadai. Menurut Blake, kelebihan lain adalah Kota Bandung memiliki perguruan tinggi ITB dan infrastruktur broadband. Akhmaloka juga mengungkapkan bahwa ITB yang juga merupakan anggota asosiasi GE3 (Global Engineering Education Exchange) di Amerika Serikat telah mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk belajar ke berbahai negara yang ikut tergabung dalam GE3.
Dari berbagai sumber
Pada diskusi ini Blake juga mengungkapkan berbagai tantangan dan kesempatan pada sektor-sektor seperti ketahanan energi, perubahan iklim, dan lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi sekaligus penyeimbangan antara ketiga isu ini merupakan tantangan yang harus dihadapi saat ini. Blake menuturkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk menghasilkan berbagai sektor energi. Namun, terkait dengan perubahan iklim maka Indonesia juga merupakan negara yang diperkirakan akan mengalami dampak yang cukup signifikan terkait adanya perubahan iklim. Indonesia dinilai perlu untuk untuk menciptakan energi terbarukan dengan pemanfaatan potensi alam yang dimiliki seperti sinar matahari, air, angin, dan geothermal.
Kota Bandung dinilai Blake memiliki gudang sumber daya manusia yang berkualitas terlebih didukung dengan teknologi informasi yan memadai. Menurut Blake, kelebihan lain adalah Kota Bandung memiliki perguruan tinggi ITB dan infrastruktur broadband. Akhmaloka juga mengungkapkan bahwa ITB yang juga merupakan anggota asosiasi GE3 (Global Engineering Education Exchange) di Amerika Serikat telah mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk belajar ke berbahai negara yang ikut tergabung dalam GE3.
Dari berbagai sumber