E-Learning, Produk Teknologi yang Potensial Menggantikan Cara Mengajar Konvensional
Oleh David Samuel
Editor David Samuel
Bandung, itb.ac.id - E-Learning bukanlah sebuah teknologi baru, namun pada kenyataannya belum banyak diterapkan, khususnya di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, Korps Asisten Comlabs mengadakan sebuah acara yang bertajuk E-Learning. Hadir sebagai pembicara, Romi Satrio Wahono, pendiri www.ilmukomputer.com, dan Engkos Koswara, Staf Ahli Menristek Bidang TIK. Acara tersebut berlangsung di Aula Timur ITB dari pukul 9.00 - 12.00 WIB.
Seminar ini juga masih mengandung kaitan dengan pencanangan penggunaan perangkat lunak (software) open source, guna mengurangi ketergantungan akan perangkat lunak propietary yang pada umumnya digunakan di Indonesia namun belum dilengkapi lisensi. Lebih lanjut Engkos menambahkan, bahwa E-learning merupakan salah satu alternatif cara belajar-mengajar yang lebih efektif dan efisien. Penggunaan email, web-based education, online chat, maupun audioconference, diyakini dapat membantu proses pembelajaran jarak jauh (distance learning).
Akan tetapi banyak muncul pertanyaan dari para pengajar, baik guru maupun dosen, apakah pembelajaran tanpa tatap muka dapat berlangsung efektif? Penelitian membuktikan bahwa pembelajaran tanpa tatap muka dapat se-efektif instruksi tatap muka atau konvensional, jika menggunakan metoda dan teknologi yang sesuai dengan tugas-tugas secara instruksi, ada interaksi antar mahasiswa, dan interaksi antar dosen dan mahasiswa, termasuk para mahasiswa memberikan masukan atau feedback kepada dosennya.
Faktor lain yang cukup menentukan adalah tersedianya perangkat teknologi dan infrastruktur yang memadai, serta diperlukan perencanaan dan administrasi yang matang. Oleh karena itu, diharapkan peran serta dari berbagai pihak dalam mengembangkan e-learning sebagai salah satu produk berbasis teknologi.
Akan tetapi banyak muncul pertanyaan dari para pengajar, baik guru maupun dosen, apakah pembelajaran tanpa tatap muka dapat berlangsung efektif? Penelitian membuktikan bahwa pembelajaran tanpa tatap muka dapat se-efektif instruksi tatap muka atau konvensional, jika menggunakan metoda dan teknologi yang sesuai dengan tugas-tugas secara instruksi, ada interaksi antar mahasiswa, dan interaksi antar dosen dan mahasiswa, termasuk para mahasiswa memberikan masukan atau feedback kepada dosennya.
Faktor lain yang cukup menentukan adalah tersedianya perangkat teknologi dan infrastruktur yang memadai, serta diperlukan perencanaan dan administrasi yang matang. Oleh karena itu, diharapkan peran serta dari berbagai pihak dalam mengembangkan e-learning sebagai salah satu produk berbasis teknologi.