EBM Scitech dan MUTU International Tandatangani MoU tentang Jasa Riset, Pengujian, dan Sertifikasi Produk Herbal
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – PT. EBM Saintifik dan Teknologi (EBM Scitech) dan PT. Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU International) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Jasa Riset, Pengujian, dan Sertifikasi Produk Herbal, di ITB Innovation Park Ganesha, Senin (12/8/2024).
EBM Scitech yang didirikan pada tahun 2020 merupakan perusahaan riset dan pengembangan (RnD) yang bergerak di bidang herbal. Bisnis utama perusahaan rintisan (startup) yang lahir dari ITB sebagai tindak lanjut dari salah satu luaran program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Invitasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2019 ini adalah menyediakan layanan riset dan pengembangan (RnD), analisis laboratorium, serta konsultasi bagi perusahaan lain yang perlu mengembangkan produk baru atau memvalidasi dan/atau menyempurnakan produk yang sudah ada.
Sementara itu, MUTU International adalah perusahaan yang melayani jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi yang berdiri sejak 1990. MUTU International telah menjadi perusahaan swasta Indonesia yang terbesar di bidangnya dan telah melakukan ekspansi dengan melebarkan sayap perusahaan hingga ke Vietnam, Tiongkok, dan Jepang.
Chief Executive Officer EBM Scitech, Dr.rer.nat. Agus Chahyadi, mengatakan PT. EBM Saintifik dan Teknologi merupakan startup yang dibangun untuk melakukan hilirisasi hasil riset dan inovasi ITB. Salah satu produk yang sudah dihilirisasi adalah MarkHerb. Senyawa standar MarkHerb merupakan kelompok senyawa fitokimia alami yang diisolasi dari tanaman obat Indonesia. Senyawa ini digunakan untuk keperluan laboratorium seperti analisis, riset dan pengembangan, uji aktivitas dalam bidang farmasi, makanan, suplemen, biologi, agronomi, perlindungan tanaman, metabolomik, pewangi, kosmetik, dan lain-lain.
"MarkHerb memproduksi senyawa marker (penanda) untuk keperluan quality control dan standardisasi untuk riset produk-produk herbal di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, EBM Scitech yang menyediakan layanan jasa juga mengembangkan dan menyediakan layanan riset dan analisis laboratorium untuk pengujian produk-produk herbal.
Beliau menambahkan, sejak berdiri pada tahun 2020, perusahaan terus berkembang dan kini sedang berada pada growth phase dengan fokus memperluas penetrasi pasar dan melakukan scaling up dengan memperbanyak mitra, salah satunya dengan PT. Mutuagung Lestari Tbk. yang telah IPO pada tahun 2023.
"Salah satu yang dikerjasamakan yaitu pengembangan pengujian riset dan pengujian obat-obat herbal. Pihak EBM sudah lama melakukan hal itu sekitar 2-3 tahun yang lalu dan sudah studi market yang ada. Kita kini di fase penyebaran pengujian ini," ujarnya.
Adapun tujuan dari MoU ini adalah sebagai langkah awal dalam merintis kerja sama operasional. MUTU Internasional akan membantu EBM untuk proses sertifikasi dan marketing, sementara EBM akan fokus melakukan pengujian dan pengembangan SDM. Implementasi kerja sama ini rencananya akan dilakukan di ITB Innovation Park Bandung Technopolis di area Summarecon Bandung, Gedebage, Kota Bandung.
Beliau berharap dengan adanya MoU ini, pengujian terhadap produk herbal lebih masif dan luas sehingga hasilnya dapat lebih banyak digunakan oleh industri.
Adapun penandatangan MoU dilakukan oleh CEO PT. EBM Saintifik dan Teknologi, Dr.rer.nat. Agus Chahyadi, dan Presiden Direktur PT. Mutuagung Lestari Tbk., Ir. Arifin Lambaga, M.S.E. Proses tersebut disaksikan oleh sejumlah pimpinan dari kedua belah pihak perusahaan serta perwakilan dari Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB dan PT. Rekacipta Inovasi ITB (PT. RII). Dari PT. EBM Saintifik dan Teknologi hadir Prof. Dr. Apt. Elfahmi, M.Si. (Founder), Andi Rifki Rosandy, Ph.D. (Chief Operating Officer), dan Laode Muhammad Ramadhan Al Muqarrabun, Ph.D. (Chief Administrative Officer). Dari pihak PT. Mutuagung Lestari Tbk. hadir Herliana Dewi S.T., M.Si., Dip. OHS (Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran) dan Budi Tjahyono (Direktur Eksekutif Pemasaran dan Pengembangan Bisnis). Adapun dari ITB hadir Rofiq Iqbal, S.T., M.Eng., Ph.D. (Asisten Direktur Bidang Transfer Teknologi, Akselerasi, dan Pengembangan Bisnis Kawasan, DKST ITB) dan Jam’ah Halid (Direktur PT. RII).