Eko Prasetyo : Bicara Sekolah Gratis di ITB, seperti Mimpi!

Oleh kristiono

Editor kristiono

BANDUNG, itb.ac.id - Pendidikan merupakan hal yang esensial bagi perkembangan sebuah bangsa. Sayangnya pemerintah Republik Indonesia gagal dalam memberikan layanan pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Demikian poin yang disampaikan Pengamat Pendidikan, Eko Prasetyo dalam diskusi bertajuk “Pendidikan Gratis, Mitos atau Realita?”, di Ruang 29, CC Barat, Kamis (8/5). Eko menilai, pemerintah Republik Indonesia telah gagal memenuhi amanat UUD 1945 maupun Undang-undang sistem pendidikan nasional yang menyatakan kewajiban negara memberikan pendidikan dan pengajaran kepada rakyatnya. Eko memaparkan kegagalan pemerintah diantaranya dengan merujuk pada mahalnya biaya pendidikan di negeri ini, termasuk pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Terkait dengan topik diskusi, Eko mengaku berbicara soal pendidikan gratis seperti mimpi. "Masuk ITB susah, bayar mahal, keluar juga susah”, katanya. Eko dengan lantang juga menyebutkan beberapa hal yang menurutnya merupakan anomali pendidikan di Indonesia. Dirinya mencontohkan beban subjek dan metode bagi peserta didik di Indonesia terlalu beragam. Akibatnya anak-anak terpaksa dibebani dengan berbagai macam buku pelajaran. Hasilnya, banyak bimbingan belajar yang bertumbuhan. “Namanya bimbingan belajar, tapi aslinya bimbingan menjawab soal”, ujar Eko. Dalam diskusi, salah seorang peserta menilai, konsep pendidikan gratis tidak tepat. Dirinya berargumen, tidak semua peserta didik di Indonesia layak mendapatkan subsidi. Lebih jauh, alumni ITB ini mengatakan dengan kondisi mahalnya pendidikan seperti sekarang, masih banyak mahasiswa ITB yang bolos kuliah. “Bagaimana kalau gratis?”, ujarnya.