Seminar Buka-Bukaan Bareng Entrepreneur: Inspirasi Wirausaha bagi Anak Muda

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah acara One Day with Businessman, rangkaian acara Road to Entrepreneur dilanjutkan dengan seminar Buka-Bukaan Bareng Entrepreneur yang dilaksanakan pada Sabtu (26/01/13) di Cahaya Garuda Convention Hall, Giant Pasteur. Seminar yang diselenggarakan oleh Kementrian Entrepreneurship Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (KMSBM ITB) ini diikuti oleh sekitar 800 hingga 1000 peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan anak muda.

"KMSBM punya mimpi untuk memajukan entrepreneurship di Indonesia, untuk mewujudkan mimpi itulah kami mengadakan serangkaian acara ini," ujar Hans Reinaldi (Manajemen 2011), ketua panitia Road to Entrepreneur. Berdasarkan pemaparan Hans, target utama dari acara ini adalah mahasiswa ITB saja, namun tak disangka peserta justru berdatangan dari berbagai kalangan mulai dari siswa SMA sampai mahasiswa yang sengaja datang dari Jember untuk mengikuti seminar ini.

Acara siang itu dimulai dengan sambutan dari Wakil Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, Prof. Togar Mangihut Simatupang, M. Tech., Ph.D. Pada sambutan tersebut Togar menyampaikan bahwa untuk memajukan Indonesia dibutuhkan 2% dari penduduk yang ada Indonesia yang menjadi wirausahawan, namun sayangnya jumlah wirausahawan di Indonesia ini masih jauh dari angka tersebut yaitu hanya 0,8%. Rendahnya tingkat kewirausahaan ini menurut Togar diakibatkan oleh tingginya suku bunga pinjaman dari Bank Indonesia yaitu sebesar 12% yang menyulitkan pengusaha untuk mendapatkan modal saat membuka usaha baru.

Seminar yang dipandu oleh penulis sekaligus pemilik dari Emeno Nursing Wear, Yuli Anita, ini menghadirkan pengusaha muda Henky Eko Sriyantono sebagai pembicara pertama. Henky Eko Sriyantono merupakan pemilik dari usaha kuliner Bakso Malang Cak Eko yang telah membuka 155 cabang di Indonesia. Pemenang dari Young Entrepreneur Award 2008 ini membagi kisah perjuangannya dalam berbisnis mulai dari kisah 10 kali kegagalan yang dialaminya sebelum akhirnya sukses dengan usaha kulinernya ini. Di akhir sesinya Eko menyampaikan tips dari kesuksesan yang dialaminya yaitu bermimpilah, yakin dan visualisasikan, afirmasikan dalam doa, nikmati proses yang tidak instan, buatlah sistem, dan sedekah.

Pembicara selanjutnya adalah Nurana Indah Paramita, seorang alumni Oseanografi ITB 2004 yang kini menjadi CEO dari perusahaan T-Files yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga arus laut. Pada kesempatan kali ini Mita turut membagi pengalamannya menjadi seorang technopreneur dalam menjalankan usahanya dan mengajak anak muda Indonesia untuk menjadi lebih mandiri.

Pembicara ketiga merupakan pembicara yang paling ditunggu-tunggu oleh para peserta seminar yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Mantan Dirut PLN ini berbicara mengenai pentingnya kepemimpinan dalam berbisnis. Kerja sama pun sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan baik itu antara rekan kerja maupun atasan dan bawahan. Pada sesi tanya jawab peserta begitu antusias melontarkan pertanyaan pada Dahlan, di antara peserta tersebut seorang peserta yang beruntung mendapatkan selembar dolar dari dompetnya. Di akhir sesinya Dahlan memotivasi seluruh peserta dengan kalimat, "Lakukan apa yang ingin kalian lakukan."

Pada sesi terakhir, Bong Chandra, Motivator Termuda No. 1 di Asia yang kini menjalankan 3 bisnis dengan total keuntungan 180 milyar pertahunnya, membagikan kiat-kiat untuk sukses dalam berbisnis. Diantaranya adalah menjadi yang paling ahli dalam suatu hal, dengarkan atau kejutkan konsumen, curiga pada sesuatu  yang mudah, bergerak lebih cepat dari rasa pesimis, dan menggunakan sentuhan empati dalam berbisnis.