Bagi Ellana, motivasi utama selama berkuliah tidak hanya untuk memperoleh IPK tertinggi, melainkan karena ketertarikan dan minat yang tinggi terhadap bidang yang dipelajarinya. Ia menilai bahwa capaian akademik merupakan hasil dari proses belajar yang dijalani dengan rasa senang dan penuh komitmen.

Tidak hanya fokus akademik, Ellana juga aktif berorganisasi

Selama menjalani perkuliahan, Ellana tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal Hubungan Eksternal, Divisi Partnership Kabinet KM ITB, Dewan Perwakilan Anggota (DPA) KMM bidang Analisis Kebijakan, serta Bendahara Persekutuan Mahasiswa Kristen ITB. Melalui pengalaman tersebut, ia memperoleh kemampuan yang jarang diajarkan di lingkup akademik, yaitu kemampuan interpersonal, manajemen waktu, serta kepemimpinan.

Meski memiliki berbagai tanggung jawab organisasi, Ellana tetap menempatkan akademik sebagai prioritas utama. Ia mengatur waktu berdasarkan skala prioritas dan menyesuaikan keterlibatan organisasi dengan kapasitas dirinya. Prinsip tersebut membantunya tetap konsisten menjaga performa akademik di tengah kesibukan.

Melalui perjalanan akademik dan organisasinya, Ellana belajar pentingnya keseimbangan antara prestasi dan pengembangan diri. Ia mengaku banyak belajar dari rekan-rekan seperjuangan yang memiliki semangat tinggi dalam belajar dan berorganisasi.

Burnout selama kuliah dan cara mengatasinya

Tentunya, Ellana juga pernah menghadapi masa-masa sulit, termasuk stres dan kelelahan akibat padatnya aktivitas. Untuk mengatasinya, ia beristirahat sejenak dengan mengurangi penggunaan media sosial dan memberikan waktu untuk memulihkan diri sebelum kembali melanjutkan kegiatan perkuliahan.

“Kalau lagi burnout, lebih baik istirahat dan jangan memaksakan diri. Tapi setelah itu, harus lanjut lagi belajar,” ujarnya.

Proyek perjalanan ke Kepulauan Seribu

Ellana menyebutkan salah satu momen yang paling berkesan selama perkuliahan adalah ketika ia mengikuti proyek penelitian bersama dosen pembimbing untuk menganalisis keberlanjutan sistem sirkulasi reuse dan recycle di Kepulauan Seribu. Ia mengaku senang karena dapat secara langsung terjun ke lapangan untuk mengamati sistem guna ulang dan mewawancarai stakeholder di sana.

Pesan dan harapan Ellana di masa depan

Bagi Ellana, keberhasilan di bangku kuliah tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari kemampuan untuk beradaptasi, belajar dari pengalaman, serta berani mencoba hal-hal baru.

“Jangan takut memulai hal baru, baik itu organisasi maupun lomba. Dosenku pernah bilang, masa kuliah itu waktu yang pas untuk mencoba, bahkan kalau harus gagal dulu pun tak apa. Karena begitu masuk dunia kerja, risikonya jauh lebih besar. Jadi, nikmati prosesnya, jangan takut gagal, dan jangan menyerah. Serahkan semuanya pada Tuhan, karena saya percaya semua kesuksesan kita datangnya dari Tuhan,” jelasnya.

Ke depan, Ellana berencana untuk mengeksplorasi berbagai bidang yang sesuai dengan minatnya, sebelum melanjutkan studi magister di luar negeri. Ia berharap dapat terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui pengetahuan yang dimilikinya.