Elvina Fidela Raih Juara Tiga Kategori Aksi Terbaik di West Java Youth Forum 2024 Berkat Inovasi Briket Daun Kering yang Ramah Lingkungan
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita
Elvina Fidela Menerima piala penghargaan aksi terbaik 3 pada West Java Youth Forum 2024.
BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Teknik Pangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 2022, Elvina Fidela, meraih juara tiga kategori aksi terbaik pada West Java Youth Forum 2024, yang diadakan oleh Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Jawa Barat. West Java Youth Forum 2024 diikuti oleh 100 pemuda terbaik Jawa Barat yang telah melewati tahap seleksi bersaing dengan 600 essay yang masuk pada tahap pendaftaran. Acara final dilaksanakan di Hotel Holiday Inn, Selasa-Kamis (29-31/10/2024).
West Java Youth Forum adalah forum yang melibatkan 100 pemuda di Jawa Barat yang memiliki kapasitas, ide, dan aksi untuk menyelesaikan masalah sosial di sekitarnya. Forum ini membuka peluang untuk berbagi pengalaman, gagasan, dan pengetahuan dalam mewujudkan pemberdayaan sosial di lingkungannya.
“Saya sangat tertarik untuk mengikuti West Java Youth Forum karena saya peduli dan ingin berkontribusi secara nyata untuk Jawa Barat. Selain itu, saya juga percaya bahwa ide-ide sederhana dari para pemuda seperti kita bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan membantu mengurangi permasalahan yang ada,” ujar Elvina.
Berangkat dari keresahannya terhadap permasalahan penumpukan sampah daun kering di lingkungan kampus, Elvina Fidela menggagas pendekatan kreatif dan inovatif untuk mengembangkan solusi berkelanjutan.
Ia mengolah sampah daun kering menjadi briket yang ramah lingkungan. Briket ini dirancang sebagai sumber energi alternatif dengan potensi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus memberikan manfaat ekologis melalui pengelolaan limbah organik yang efektif.
Elvina menjelaskan, proses pembuatan briket daun kering dimulai dengan pengumpulan daun kering dari lingkungan kampus, bekerja sama dengan petugas kebersihan. Kemudian, daun dikeringkan, dihancurkan menjadi serbuk halus, lalu dibakar dalam wadah tertutup untuk menghasilkan arang.
Arang yang telah melalui proses pengayakan dicampurkan dengan perekat alami dari tepung tapioka dan air. Campuran ini kemudian dicetak menyerupai sarang lebah dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah melalui uji kualitas yang ketat, briket arang tersebut siap didistribusikan kepada masyarakat lokal dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah melalui jaringan toko-toko lokal.
Melalui aksi ini, Elvina menunjukkan bahwa ide sederhana yang dilandasi kepedulian terhadap lingkungan dapat menjadi solusi nyata yang berdampak besar. Penghargaan yang diraihnya di West Java Youth Forum 2024 membuktikan bahwa kontribusi pemuda dalam menyelesaikan masalah sosial tidak hanya memberikan manfaat lokal, tetapi juga dapat menginspirasi gerakan serupa di wilayah lain. Elvina berharap keberhasilannya ini dapat memotivasi pemuda lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.
Terakhir, Elvina berpesan kepada teman-teman mahasiswa agar tidak ragu mencoba dan mengambil setiap peluang yang ada. Baginya, lebih baik mencoba dan menghadapi kegagalan daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Ia meyakini bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran yang akan membawa seseorang menuju keberhasilan.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan waktunya masing-masing, sehingga penting untuk menikmati proses dan terus berusaha tanpa takut gagal.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)