Empat Mahasiswa Magister ITB dari Negara ASEAN, Penerima Beaasiswa AUN/SEED-Net JICA Lulus dengan Predikat Cum Laude

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Pada Bulan Juli 2006 ini, Institut Teknologi Bandung akan mewisuda lima orang lulusan program Magister mahasiswa ASEAN penerima beasiswa AUN/SEED-Net JICA angkatan kedua. Dua orang lulus sebagai Magister Teknik Penerbangan dan tiga lainnya Magister Teknik Mesin. Tiga orang mahasiswa asal Vietnam, Nguyen Quang Nguyen, Duong Van Yen, Nguyen Ngoc Dung, dan Rey Sopheak asal Kamboja, lulus dengan predikat Cum Laude. Selain itu juga, penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut di bawah supervisi para pembimbingnya, memberikan hasil yang berkualitas internasional. Hasil penelitian Nguyen Ngoc Dung, Rey Sopheak dan Tran Quang Tuyen tentang penggunaan bahan bakar alternatif dari minyak jarak pagar di bawah bimbingan Dr.Iman K. Reksowardojo akan dipresentasikan pada salah satu Kongres Automotif terbesar dunia, FISITA 2006 di Yokohama, Jepang pada bulan Oktober mendatang. Penelitian Nguyen Quang Nguyen, di bawah bimbingan Dr. Lavi R. Zuhal tentang penggunaan citra digital untuk mengukur kecepatan aliran udara adalah yang pertama di Asia Tenggara. Demikian pula dengan penelitian tentang ballistic impact di bawah bimbingan Dr. Ichsan Setya Putra, penelitian termodinamika di bawah bimbingan Dr. I Made Astina dan teknologi pengeringan di bawah supervisi Dr. Abdurrachim. Alumni program ini sebagian besar melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktor. Dua dari tiga lulusan angkatan pertama kini berada di Tokyo Institute of Tecnology dan Toyohashi Univerisity of Technology, Jepang. Dua lulusan angkatan kedua telah menerima beasiswa untuk melanjutkan studi program doktor di Jepang, Kyoto Univeristy dan Toyohashi Univeristy of Technology. Seorang akan melanjutkan studi ke University of Manchester, Inggris dan dua orang akan melanjutkan studi di ITB yang dibiayai oleh AUN/SEED-Net, dalam program PhD Sandwich. Dalam wawancara yang dilakukan setelah sidang akhir untuk mempertahankan tesisnya, para mahasiswa menyatakan sangat puas dengan program yang diikutinya, baik dari sisi akademik maupun fasilitas beasiswa yang diberikan. Duong Van Yen menyatakan bahwa di Vietnam literatur yang digunakan adalah literatur yang sudah lama. Ia memperoleh banyak pengetahuan baru, baik dari dosen-dosen maupun dari literatur yang tersedia di perpustakaan. Nguyen Quang Nguyen memberikan ucapan terima kasih khusus kepada Prof. Djoko Suharto, anggota Steering Committe Program AUN/SEED-Net yang juga Wakil Ketua Majelis Wali Amanat ITB, yang kebetulan menjadi salah satu penguji dalam sidang tesisnya dan mengatakan bahwa beasiswa yang diterimanya sangat cukup sehingga dia dapat berkonsentrasi dalam kegiatan-kegiatan akademik. Banyak manfaat yang diperoleh oleh Program Magister Teknik Mesin dan Teknik Penerbangan yang dipercaya sebagai institusi tuan rumah program AUN/SEED-Net ini. Beberapa manfaat yang menonjol adalah peningkatan kualitas program pasca sarjana sehingga bertaraf internasional, dengan kuliah yang disampaikan dalam bahasa Inggris, serta peningkatan aktivitas penelitian sehingga berkualitas internasional. Hal ini dapat menjadikan ITB sebagai center of excellence di kawasan ASEAN untuk bidang-bidang tersebut. Selain itu program ini juga meningkatkan intensitas kerjasama antar peneliti di kawasan ASEAN dan Jepang. Selain sebagai tuan rumah, ITB juga memanfaatkan program ini sebagai salah satu saluran untuk memberikan kesempatan bagi alumni ITB untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari Program Regenerasi Terbuka ITB, yang dicanangkan bagi lulusan ITB yang ingin melanjutkan studi formal pada tahap pasca sarjana baik untuk menambah ilmu, melakukan riset, maupun menambah wawasan. Program ini memberikan akses informasi kepada para lulusan tersebut untuk bisa memperoleh beasiswa studi di manca negara tanpa ikatan formal (seperti harus bekerja sebagai staf pengajar atau peneliti di ITB). Setelah menyelesaikan program Magister (S2 atau Master), para lulusan dapat kembali ke Indonesia untuk bekerja di instansi swasta, institusi pendidikan, instansi pemerintah, bekerja sendiri sebagai wirausaha, atau masuk di bursa kerja global dengan bekerja di manca negara sebagai bagian dari fenomena global brain circulation. Bagi mereka yang berbakat riset dan berkemauan untuk melanjutkan studi ke program Doktor (S3 atau PhD), dianjurkan untuk melanjutkan mencari beasiswa sambil bekerja di institusi pendidikan tempat mereka menimba ilmu. Lulusan program Doktor bisa bekerja di Lembaga Penelitian maupun Perguruan Tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus bagi mereka yang ingin kembali ke ITB untuk menjadi staf pengajar (atau peneliti) dianjurkan untuk mencari informasi tentang program regenerasi dari berbagai Kelompok Keahlian yang ada. Melalui program AUN/SEED-Net, sampai saat ini ITB telah mengirimkan 20 alumninya untuk melanjutkan studi ke jenjang Master, di Singapura (NUS dan NTU), Malaysia (University of Malaya dan University Sains Malaysia) serta Thailand (Chulalongkorn University) dan 5 orang ke jenjang doktor ( Tokyo Institute of Technology, Toyohashi University of Technology dan Chulalongkorn University)