Sambut Semester Ganjil 2023/2024, Program Studi Kriya ITB Kampus Cirebon Hadirkan Dua Program Baru untuk Mahasiswa

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id — Menyambut semester ganjil 2023/2024 yang akan dimulai dalam beberapa minggu lagi, Program Studi Kriya Kampus ITB Cirebon mengadakan Sosialisasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dan Program Integrasi untuk mahasiswa tingkat dua hingga tingkat akhir. Acara tersebut terbagi dalam dua sesi pemaparan oleh perwakilan Prodi Kriya FSRD ITB Sabrina Ilma Sakina, S.Ds., M.Ds., serta Tri Hasdianto, S.Ds., M.Ds., Senin (24/7/2023).

Di sesi pertama, Sabrina menjelaskan bahwa PK-KM merupakan program pendanaan untuk sejumlah kegiatan yang berbasis kurikulum Kampus Merdeka. Program ini merangkum semua mata kuliah di semester ganjil menjadi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan konversi setara 20 SKS.

Mahasiswa yang mengikuti PK-KM tidak perlu mengambil mata kuliah di formulir rencana studi (FRS) karena sudah terhitung mengikuti kuliah lewat mekanisme MBKM.

Sebagai program baru, PK-KM direncanakan akan dimulai pada semester ganjil 2023 2024 oleh Prodi Kriya (Kampus Cirebon), Oseanografi (Kampus Cirebon), dan Teknik Pangan (Kampus Jatinangor). Untuk Prodi Kriya, kuota mahasiswa yang diterima dalam PK-KM akan dibatasi untuk 15 orang angkatan 2022 serta 8 orang masing-masing untuk angkatan 2021 dan 2020.

Mitra kerja sama PK-KM berasal dari industri kerajinan terkait seperti Studio Rotan Mastori, Batik Komar, Batik Sapu Jagat, dan Kandura. Dalam program yang berlangsung selama satu semester ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman bekerja langsung di dunia industri. Hal ini sebagai penyeimbang teori pembelajaran yang telah diterima saat masa kuliah.

Selain itu, mahasiswa juga dapat menjalin jaringan relasi bersama supplier hingga konsumen mitra terkait. Hal tersebut menurut Sabrina, merupakan salah satu modal utama jika mahasiswa ingin bekerja secara mandiri di dunia wirausaha.

“Misalnya kalau kalian punya cita-cita mengembangkan brand sendiri, mengembangkan studio sendiri, ini kesempatan yang sangat bagus untuk mencari networking dan mencari link-link yang mungkin dimiliki oleh mitra,” ujar Sabrina.

Keuntungan lain dari PK-KM, yaitu besaran UKT yang harus dibayarkan mahasiswa hanya 50% dari UKT normal. Lantaran mahasiswa yang terseleksi akan mengambil 0 SKS (cuti) pada FRS semester ganjil 2023/2024. Mereka juga akan diberikan uang saku tiap bulan dari prodi sebagai bentuk dukungan dana dalam selama keberlangsungan PK-KM.

Kendati demikian, mahasiswa peserta PK-KM tetap harus memenuhi tugas kuliah terkait seperti biasa sesuai mata kuliah yang dikonversi pada program PK-KM. Tak hanya itu, mereka juga harus melakukan presentasi progres kegiatan di lokasi mitra tiap akhir pekan kepada dosen dan mitra.

Pada sesi kedua, Tri Hasdianto menjelaskan tentang Program Integrasi bagi mahasiswa Prodi Kriya. Program ini merupakan pengganti fast-track Prodi Kriya yang sudah ditiadakan mulai tahun depan. Latar belakang penggantian program ini adalah karena ketidakefektifan program fast-track bagi mahasiswa Kriya dari hasil analisis data per tahunnya.

Berbeda dengan fast-track, Program Integrasi mulai memasukkan mata kuliah S2 pada tingkat 3 Program Sarjana. Alokasi mata kuliah S2 per semester selama S1 adalah 2 mata kuliah atau setara 4-6 SKS. Sehingga saat lulus S1, mahasiswa sudah menempuh 16-24 SKS Program Magister.

Baru pada tahun kelima, mahasiswa mengambil sisa mata kuliah S2 yang belum diambil saat menjalani Program Sarjana. Melalui Program Integrasi, diharapkan semakin banyak sarjana alumni FSRD ITB yang melanjutkan ke Program Magister dalam jangka waktu yang lebih cepat tanpa terbebani berlebihan dengan kewajiban akademik.

“Program ini akan menggantikan program PPSM/fast-track sebelumnya. Program integrasi akan dikhuuskan untuk mahasiswa tingkat tiga, yang mana akan dapat diikuti mulai mahasiswa Angkatan 2021,” ujar Tri.

Reporter : Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota 2020)