Explore Yogya, Pameran Kebudayaan Yogyakarta oleh Liga Film Mahasiswa
Oleh niken
Editor niken
BANDUNG, itb.ac.id - Yogyakarta, Jogjakarta, atau Yogya adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Jogja merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Jogja juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra. Selain warisan budaya, Jogja memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah selatan Jogja. Masyarakat di sini hidup dalam damai dan memiliki keramahan yang khas.
Untuk mengenal lebih dekat kebudayaan yang ada di kota Jogja ini, unit mahasiswa Liga Film Mahasiswa (LFM) telah mengadakan sebuah perjalan hunting besar di kota Jogja pada anggal 25 Juni hingga 30 Juni 2009 lalu. Kru-kru LFM menjelajahi keindahan kebudayaan Jogja dan mengemasnya dalam sebuah jepretan kamera, yang hasilnya ditampilkan pada pameran bertemakan "A Closer Look Into Our Culture, Explore Yogyakarta" di CC timur ruang 29.
Pameran yang berlangsung selama 1 minggu sejak 22 November hingga 29 November 2009 ini menampilkan 40 foto dan dokumentasi sebanyak 10 foto. Seluruh foto yang dipamerkan bertemakan Explore Yogya, dan ditujukan bagi para masyarakat khusunya mahasiswa agar membuka wawasan kita tentang kebudayaan Indonesia, khususnya di kota Yogyakarta. Pada pameran ini ditampilkan hasil jepretan 17 kru LFM yang mengikuti hunting Yogya dan mengumpulkan karyanya, yaitu Geri Azrel Siddik, Aftah Rahmat, Akbar Ilham Manangkasi, Rini Hapsari, Muhammad Azhar Haslian, Jonathan, Nadia Rayhanna, Sandi Muhammad Mufti, Puty Karina, Lukman Azis, Dang Dwaya Reksawibisana , Satwika, Rahma Utami, Rizki Narindra, Tiara Rezky, Erry Brahmana, dan Reiska Manggala.
"Diharapkan dengan adanya acara pameran ini, dapat menjadi ajang apresiasi karya foto yang benar dan sehat serta menjadi pemacu bagi kru lfm untuk berkarya lebih baik lagi," ujar Lukman azis, mahasiswa Geodesi 2006, salah seorang kru LFM yang berpartisipasi dalam pameran ini.
Diluar pameran yang eventual seperti ini, fotografi LFM memiliki beberapa kegiatan rutin seperti hunting foto rutin, yang dilaksanakan tiap 2-3 minggu sekali, dengan objek foto yang menyesuaikan dengan minat dari kru2 LFM sendiri; pembentukan dinding karya, yaitu sebuah bingkai besar yang bisa menampung sebanyak 30 foto, yang diletakkan pada dinding LFM, guna memperlihatkan pada masyarakat kampus karya fotografi kru LFM; dan workshop fotografi, dengan materi yang disesuaikan dengan minat dan keinginan kru LFM.