Farmadays 2011: Belajar Cara Cerdas Hidup Sehat Bersama Para Pakar
Oleh Christanto
Editor Christanto
BANDUNG, itb.ac.id - Pada Minggu (22/11/11), Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) 'Ars Praeparandi' ITB mengadakan Workshop & Seminar Farmadays 2011 di Aula Barat ITB. Dalam kesempatan tersebut, dua pakar kesehatan, yaitu dr. Phaidon L. Toruan dan dr. Irsan Hasan menyampaikan materi mengenai pentingnya hidup sehat, khususnya kepada para mahasiswa.
Sesi pertama acara tersebut diisi dengan pemaparan dari dr. Phaidon tentang pengaturan pola makan, food combining, dan cara berolahraga secara sehat, hemat, dan bermanfaat. Setelah pemaparan darinya, peserta kemudian diberikan pelatihan tentang cara menghitung BMI dan kalori masing-masing, serta membuat pola menu makanan harian.
Pembawaan dr. Phaidon yang merupakan Direktur Sport Science Badan Tim Nasional PSSI 2010 dalam seminar tersebut sangat menarik antusiasme dari para peserta yang hadir. Semua peserta kelihatan sangat bersemangat untuk mendengarkan pemaparan darinya, termasuk mengikuti pelatihan yang dibimbingnya.
Bahaya Hepatitis
Topik yang tak kalah menarik disampaikan oleh dr. Irsan Hasan, pakar liver dari Laboratorium PRODIA. Pada kesempatan tersebut, dr. Irsan mengajak peserta untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit hepatitis, mulai dari hepatitis A, B, maupun C.
Hepatitis B misalnya, merupakan penyakit yang bisa menular melalui darah dan cairan tubuh. "Di negara endemis seperti Indonesia, hepatitis B juga bisa menular dari ibu kepada anaknya," ujar dr. Irsan.
Meskipun berbahaya, pada dasarnya penyakit hepatitis dapat dicegah dengan tindakan preventif tertentu. Menurut dr. Irsan, hepatitis B misalnya, dapat dicegah dengan membatasi penggunaan alat bersama, penggunaan narkoba, maupun dengan vaksinasi hepatitis B.
Wabah Hepatitis
Terkait dengan wabah hepatitis A yang menyebar di salah satu daerah di kota Bandung, dr. Irsan menyampaikan bahwa wabah tersebut kemungkinan terjadi akibat adanya penularan dari satu sumber. "Dari satu sumber, misalnya tempat makan, lalu semua yang makan disana akan terkena hepatitis A dan penyakit tersebut menular lagi ke orang lain," ujarnya.
Meskipun demikian, cara termudah untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi hepatitis A. "Vaksinasi dapat dilakukan dua kali untuk mengoptimalkan jumlah antibodi yang terbentuk, sehingga orang tersebut lebih kebal terhadap penyakit tersebut," ungkap dr. Irsan.
Pembawaan dr. Phaidon yang merupakan Direktur Sport Science Badan Tim Nasional PSSI 2010 dalam seminar tersebut sangat menarik antusiasme dari para peserta yang hadir. Semua peserta kelihatan sangat bersemangat untuk mendengarkan pemaparan darinya, termasuk mengikuti pelatihan yang dibimbingnya.
Bahaya Hepatitis
Topik yang tak kalah menarik disampaikan oleh dr. Irsan Hasan, pakar liver dari Laboratorium PRODIA. Pada kesempatan tersebut, dr. Irsan mengajak peserta untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit hepatitis, mulai dari hepatitis A, B, maupun C.
Hepatitis B misalnya, merupakan penyakit yang bisa menular melalui darah dan cairan tubuh. "Di negara endemis seperti Indonesia, hepatitis B juga bisa menular dari ibu kepada anaknya," ujar dr. Irsan.
Meskipun berbahaya, pada dasarnya penyakit hepatitis dapat dicegah dengan tindakan preventif tertentu. Menurut dr. Irsan, hepatitis B misalnya, dapat dicegah dengan membatasi penggunaan alat bersama, penggunaan narkoba, maupun dengan vaksinasi hepatitis B.
Wabah Hepatitis
Terkait dengan wabah hepatitis A yang menyebar di salah satu daerah di kota Bandung, dr. Irsan menyampaikan bahwa wabah tersebut kemungkinan terjadi akibat adanya penularan dari satu sumber. "Dari satu sumber, misalnya tempat makan, lalu semua yang makan disana akan terkena hepatitis A dan penyakit tersebut menular lagi ke orang lain," ujarnya.
Meskipun demikian, cara termudah untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi hepatitis A. "Vaksinasi dapat dilakukan dua kali untuk mengoptimalkan jumlah antibodi yang terbentuk, sehingga orang tersebut lebih kebal terhadap penyakit tersebut," ungkap dr. Irsan.