Fridaypreneurship SBM ITB Bahas Kunci Sukses Bisnis: Pahami Pasar, Inovatif, dan Adaptif

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan “Artha” (IMK “Artha”) menggelar "Fridaypreneurship", di Auditorium Nemangkawi Labtek XIX Freeport SBM ITB, Rabu (27/09/2023). Kegiatan tersebut merupakan acara rutin untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang kewirausahaan.

Kali ini Fridaypreneurship mengangkat tema “Wanderlust in Business Tourism” dengan pembicara Marcelinus atau akrab disapa Kang Marcel, pendiri Glamping Legok Kondang di Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Beliau berbagi kisah suksesnya membangun bisnis glamping yang menarik perhatian di tengah industri pariwisata yang semakin kompetitif.

Awalnya, beliau merintis bisnis ketika konsep glamping masih asing di Indonesia. Hanya sedikit orang yang mengenal istilah tersebut. Namun, dengan tekad yang kuat, beliau terus yakin dengan jalan yang diambilnya hingga akhirnya menjadi salah satu pemain utama dalam dunia glamping di Indonesia.

Salah satu kunci suksesnya adalah pemahaman tentang target pasar. Beliau fokus pada wisatawan lokal yang mencari ketenangan, keindahan alam, dan pengalaman liburan yang berbeda. "Penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi pasar lokal ini," ujarnya.

Selain itu, inovasi adalah kunci sukses lainnya. Kang Marcel sadar bahwa industri glamping terus berkembang sehingga inovasi menjadi elemen penting untuk menjaga daya saing bisnisnya.

"Para wisatawan selalu mencari pengalaman yang lebih baik dan lebih unik," ujarnya. Oleh karena itu, beliau terus menciptakan inovasi, seperti konsep "glamping bertema" yang memberikan variasi kepada tamu dan membuat mereka ingin kembali mencoba pengalaman berbeda.

Kang Marcel pun memperkenalkan berbagai fasilitas glamping yang unik, seperti spa, restoran dengan menu khusus, dan berbagai aktivitas wisata yang tidak biasa. Beliau menilai bahwa tamu glamping mencari pengalaman lebih dari sekadar menginap di alam terbuka.

Salah satu pelajaran berharga yang dapat diambil dari beliau adalah kemampuannya beradaptasi dengan perubahan pasar. Pandemi Covid-19 membawa tantangan besar bagi industri pariwisata, termasuk bisnis glamping. Banyak wisatawan mengurungkan niat bepergian, hingga bisnis pariwisata menghadapi penurunan tajam dalam jumlah tamu.

Namun, beliau tidak menyerah pada situasi sulit tersebut. Salah satu strategi adaptasi yang sukses dilakukannya adalah melalui promosi melalui media sosial. "Media sosial adalah alat efektif untuk menjangkau wisatawan lokal yang mencari alternatif liburan yang lebih aman selama pandemi," ungkapnya.

Dengan kehadiran media sosial yang kuat, Glamping Legok Kondang berhasil menarik perhatian wisatawan lokal. Selain itu, beliau menciptakan paket-paket khusus yang sesuai dengan situasi pandemi, seperti paket glamping untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman yang ingin berkumpul tanpa khawatir tentang protokol kesehatan.

Selain itu, beliau berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan tamu-tamunya selama pandemi. Hal ini memberikan kepercayaan kepada para tamu bahwa Glamping Legok Kondang adalah tempat yang aman untuk berlibur di tengah pandemi.

Reporter: Fairuuz Fawwas Alfarizi Tantuayo (Kewirausahaan, 2024)

Editor: M. Naufal Hafizh