FRIDAYPRENEURSHIP SBM ITB bersama Arief Widhiyasa

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Program studi kewirausahaan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB kembali menggelar acara Fridaypreneurship pada Jumat (06/12/13) yang diselenggarakan di ruang auditorium gedung SBM ITB. Acara ini merupakan edisi kedua dari Fridaypreneurship yang baru diluncurkan bulan November lalu sebagai acara rutin bulanan. Pada edisi kali ini, Fridaypreneurship dihadiri oleh Arief Widhiyasa, pendiri  dari Agate Studio sebagai pembicara.
Agate Studio ebuah perusahaan pembuat games terbesar di Indonesia yang telah menghasilkan ratusan produk games. Dilatarbelakangi oleh  kecintaannya pada games, Arief bersama tujuh belas temannya memiliki ide untuk membuat suatu perusahaan pembuat games. Dengan menyewa sebuah rumah untuk dijadikan kantor, pria asal Bali ini pun mulai merintis Agate Studio di Bandung.

Arief kemudian bercerita kepada para peserta seminar tentang jatuh bangunnya Agate Studio sebagai sebuah perusaahan games yang notabene merupakan suatu sektor bisnis yang tidak begitu berkembang di Indonesia. Proporsi para anggotanya yang kurang seimbang antara programmer dan artist merupakan salah satu kendala yang dialami Agate Studio dalam memulai bisnis tersebut. Namun, dengan merancang misi untuk mengembangkan dunia games, Arief bersama teman-temannya terus berusaha menghasilkan karya hingga kini memperoleh puluhan client yang merupakan perusahaan-perusahaan ternama. Bahkan kini Agate Studio sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan games yang sangat terkenal asal Jepang, Square Enix.

Agate Studio kini sudah memiliki sekitar delapan puluh karyawan dan menjelma sebagai perusahaan games terbesar di Indonesia .Penghargaan  ICT Awards 2013 dan Indigo Fellowship melengkapi kisah sukses Arief bersama Agate Studio. Ia bercerita tentang bagaimana cara sebuah perusahaan dapat meraih sukses dan bertahan lama. Hal yang sangat penting dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai hal tersebut adalah menselaraskan visi seluruh anggotanya, membangun kultur yang berkesan, dan membangun mental yang positif. Arief juga menekankan pentingnya mengembangkan ekosistem dalam menjalankan bisnis. Kemudian ia memotivasi para peserta seminar untuk memiliki pola pikir pebisnis yang memulai suatu ide dari pertanyaan "Mengapa?" di benak mereka.

Dengan menghadirkan pelaku bisnis muda yang sukses mengembangkan usahanya dalam berbagai bidang, Fridaypreneurship sekaligus bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi seluruh mahasiswa ITB. Acara ini juga sekaligus ditujukan untuk lebih memperkenalkan lagi program studi kewirausahaan di ITB yang baru saja berdiri.