FTI ITB Gelar Webinar Quantitative Risk Analysis (QRA) pada Industri Proses

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Penyampaian materi oleh General Manager Gexcon Indonesia, Teguh Cahyono, S.T., M.Sc.

BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan webinar terkait Quantitative Risk Analysis (QRA), di Gedung Labtek V Lantai 1, ITB Kampus Ganesha, Kamis (25/4/2024). Topik yang diangkat mengenai pengenalan QRA dan aplikasinya pada industri proses.

General Manager Gexcon Indonesia, Teguh Cahyono, S.T., M.Sc. mengatakan, Quantitative Risk Analysis (QRA) merupakan sebuah kuantifikasi untuk memahami estimasi risiko secara numerik (yaitu, fungsi dari frekuensi yang diharapkan dan konsekuensi dari potensi kecelakaan) yang terkait dengan fasilitas atau operasi. Metode ini dapat mengidentifikasi bahwa operasi, teknik, dan sistem manajemen dapat dimodifikasi untuk mengurangi risiko. Kekompleksan QRA bergantung pada objek studi dan ketersediaan informasi. Metode QRA ini digunakan untuk mengevaluasi potensial risiko ketika metode kualitatif tidak memberi pemahaman cukup tentang risiko.

“Salah satu bentuk dalam memahami penerapan analisis ini di industri, misalnya adalah untuk mengurangi risiko kebocorannya pada perpipaan bisa dengan mengurangi banyaknya jumlah sambungan pada pipa tersebut,”ujarnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik FTI ITB, Prof. Dr. Ir. Yogi Wibisono Budhi, S.T., M.T., IPM.

Wakil Dekan Bidang Akademik FTI ITB, Prof. Dr. Ir. Yogi Wibisono Budhi, S.T., M.T., IPM., berharap webinar tersebut dapat bermanfaat untuk peserta, khususnya mahasiswa yang sedang menyelesaikan proyek berkaitan dengan keselamatan proses.

Direktur Direktorat Sarana dan Prasarana ITB - Kebijakan K3 di ITB, Prof. Ir. Herto Dwi Ariesyady, S.T., M.T., Ph.D.

Sementara itu, Prof. Ir. Herto Dwi Ariesyady, S.T., M.T., Ph.D., selaku Direktur Direktorat Sarana dan Prasarana ITB - Kebijakan K3 di ITB, turut hadir dan berbagi informasi mengenai peran Direktorat Sarana dan Prasarana (DSP) ITB serta penerapan K3L di ITB.

Beliau menyampaikan terdapat tiga aspek yang harus dijaga dalam lingkungan kampus, yaitu manusia yang unggul, karya ilmiah, serta sarana dan prasarana. Dalam menjalankan tugas tersebut, DSP ITB tidak dapat berjalan sendiri sehingga membutuhkan peran serta kerja sama sivitas akademika ITB.

Reporter: Muhamad Ramdhani Husaini Fikri (Teknik Kimia, 2020)