Kampanye yang diusung oleh Dita, Ivy, dan Valen (DIVA) menggabungkan elemen horor dalam media game (gim) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya daur ulang dan keberlanjutan. Melalui permainan yang diadaptasi tersebut, mereka menyelipkan satu misi utama yaitu membersihkan sampah di dalam dunia gim dan menukarkannya dengan botol daur ulang. Ide ini berawal dari riset mereka tentang budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar akan hal-hal berbau supranatural dan minat tinggi dalam permainan video gim.

Dita menjelaskan, kampanye mereka tidak hanya berhenti pada gim. “Ada tiga, tidak hanya gim. Pertama, di tahap conditioning sebagai tahap awal, kami bikin thread lucu yang tujuannya agar gim ini bisa dikenal luas. Setelah itu, rilis gimnya. Terakhir, kami membuat filter Instagram lucu yang sesuai dengan tema horor. Tujuannya agar bisa dipakai audiensnya,” kata Dita.

Persiapan untuk lomba ini dimulai sejak awal Mei 2024, dengan riset mendalam dan brainstorming selama dua pekan. Tahap eksekusi dibantu dosen pembimbing, Dr. Alvanov Zpalanzani, S.T., M.M., yang memberikan banyak masukan berharga untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Tim DIVA menekankan pentingnya pantang menyerah dan berani mencoba hal-hal baru, bahkan jika itu berbuah kegagalan. Setiap pengalaman, baik kemenangan maupun kekalahan, selalu memberikan pelajaran berharga dan meningkatkan kemampuan. Mereka menyarankan agar mahasiswa tidak terlalu berharap pada orang lain untuk memberikan ilmu, tetapi harus aktif mencari dan mengeksplorasi sendiri. Selain itu, untuk mencapai kesuksesan perlu fokus pada proses pembelajaran selama perjalanan dan menikmatinya.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)