gDayX Indonesia Ajak Mahasiswa Bangun Bisnis

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG,itb.ac.id - Seiring bertumbuhnya industri telekomunikasi serta pengguna internet di Indonesia membuat Indonesia memiliki banyak potensi untuk melahirkan karya teknologi hebat. Oleh karena itu, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB bersama Google Business Group (GBG) dan Google Developer Group (GDG) kembali menyelenggarakan gDayX Indonesia 2014. Bertempat di gedung TVST B ITB pada Sabtu (22/11/14) gDayX Indonesia 2014 menganggakt tema "Build A Meaningful Startup". Acara ini menghadirkan banyak pebisnis, pengembang aplikasi, penggiat start up, dan karyawan Google untuk memberikan pelatihan dan sesi sharing.

Sesi pertama dibuka oleh peresmian pembukaan mata kuliah baru di SBM ITB yaitu teknologi base bisnis. Mata kuliah ini dibuka khusus untuk mahasiswa S1 ITB yang tertarik untuk memulai start up bisnis. Mata kuliah ini bekerja sama dengan Kibar, sebagai salah satu konsultan Google. Sesi kedua diisi oleh Chief Executive Kibar yaitu Yansen Kamto. Yansen memaparkan mengenai pola pikir moonshoot thinking. "Jangan jadi pengusaha yang sukses tapi jadi pengusaha yang bermanfaat bagi orang lain," tutur Yansen. Pada sesi ini para mahasiswa yang hadir banyak mendapatkan motivasi untuk bagaimana memulai bisnis. Moonshot thinking adalah bagaimana kita berpikir jauh ke masa depan. "Bisnis bangun dari mencari masalag, bukan yang disukai," tambah Yansen.


Terdapat perbedaan yang mendasar dari moonshoot thinking ini. Moonshoot thinking berpikir perubahan yang radikal bukan hanya inkremental saja. Perubahan radikal mengenai 10 kali lipat peningkatan bukan hanya 10% peningkatan. Perubahan yang radikal harus berani mengabil resiko dan bergerak cepat. Tiga kunci utama moonshoot thinking adalah berpikir masalah yang besar, breakthrough technology, dan buat solusi yang radikal.


Sesi ketiga diisi oleh banyak pebisnis handal diantaranya Fikri Gustin (Marketing Division Brodo Footwear), Dimas Ginanjar Merdeka (CEO Maicih), dan Dicky Sukmana seorang creativepreneur. Masing-masing pembicara menjelaskan perjalanan hidup mereka merintis usaha-usaha tersebut. "Kelemahan bisa diubah jadi kekuatan dengan pemecahan masalah yang kreatif," tutur Dimas yang akrab dipanggil Bob Merdeka . Bob menceritakan pengalaman bagaimana pada awalnya Maicih kekurangan kapasitas produksi padahal permintaan sangat banyak. Selanjutnya, acara ini juga mengundang beberapa karyawan Google agar dapat sharing mengenai suasana kerja di Google.