Grand Seminar AIChE ITB SC 2017: Kembangkan Sektor Hulu untuk Intensifikasi Industri Pangan

Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi

Editor Irfaan Taufiiqul Rayadi

agricultural industrialization

BANDUNG, itb.ac.id - Negara Indonesia dikaruniai kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Kekayaan alam ini dapat memberikan peluang yang sangat besar bagi sektor industri di Indonesia bila mereka dapat mengolahnya secara efisien. Namun, sejumlah besar kekayaan alam Indonesia diekspor dalam bentuk bahan mentahnya yang memiliki nilai jual yang tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan di sektor hulu pangan, seperti industrialisasi sektor agrikultur () dan diversifikasi SDA (resource diversification). Teknik Kimia sebagai salah satu keilmuan yang menjadi ujung tombak kedaulatan industri bangsa memiliki peran besar dalam hal pengembangan sektor hulu industri pangan. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pengembangan sektor hulu industri pangan, American Institute of Chemical Engineers Institut Teknologi Bandung Student Chapter (AIChE ITB SC) menggelar Grand Seminar berskala nasional bertajuk “Food Industry Enhancement through Upstream Sector Development.” Grand Seminar yang digelar bagi mahasiswa Teknik Kimia dan Teknologi Pangan di Indonesia dan negara ASEAN lainnya digelar di hari Sabtu (11/02/17) di Aula Timur ITB, Bandung.

Acara Grand Seminar ini diawali dengan sambutan dari Elvina (Teknik Kimia 2013) sebagai Project Manager Grand Seminar, Windy Wijaya (Teknik Kimia 2013) sebagai president of AIChE ITB SC Executive Board 2016-2017, serta ketua program studi sarjana Teknik Kimia ITB, Dr. IDG Arsa Putrawan. Jajaran pembicara yang diundang di acara Grand Seminar ini meliputi praktisi industri pangan, seperti Darmanto Setyawan (Head of Manufacturing South East Asia of PT. Greenfields Indonesia) dan Wakhyu Priyadi Siswosumarto (PT. Perkebunan Nusantara X) sebagai pembicara di sesi pertama. Kedua pembicara ini mengulas tentang pengembangan Industri Pangan di Indonesia. Salah satu topik bahasan di sesi ini adalah biorefinery tebu. Dalam bahasannya, Wakhyu yang juga alumni Teknik Kimia ITB, memberi pemaparan tentang industri gula Indonesia saat ini, serta potensi pengembangan biorefinery tebu dalam bentuk produksi bioetanol, bioavtur, serta bahan baku pembuatan steam dan pembangkit listrik.

Sesi kedua diisi oleh Yusra Egayanti (Direktorat Standarisasi Produk Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) yang membahas standar dan legalisasi industri pangan di Indonesia. Sesi terakhir diisi oleh Prof. Dr. Yazid Bindar dan Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati (Pengajar dan Peneliti di Teknik Kimia ITB) dengan topik bahasan peranan Sarjana Teknik Kimia dalam intensifikasi industri pangan melalui pengembangan sektor hulu. Di Teknik Kimia ITB, saat ini sedang dikembangkan beberapa jenis bahan olahan pangan, seperti fermented cassava (FERCAF), cokelat, dan tepung peuyeum. Keduanya mengajak peserta seminar untuk terus mencari jenis pengembangan produk pangan lain agar sektor hulu pangan di Indonesia dapat berkembang, dan melahirkan potensi untuk ekspor serta pembukaan lapangan kerja yang luas.

Selayang Pandang mengenai AIChE ITB SC

AIChE merupakan organisasi professional bersifat nonprofit yang merepresentasikan minat dari berbagai insinyur kimia di dunia, termasuk di sektor industri, pemerintahan, serta akademisi. Sebagai yang pertama dan satu satunya Student Chapter di Indonesia, AIChE ITB SC berupaya untuk memperkuat anggotanya dan memberikan dasar-dasar kuat meliputi kemampuan professional, serta koneksi dengan pihak industri sebelum terjun ke industri kimia. Beberap kegiatan yang rutin dilakukan meliputi community service ke SMA, peluncuran infografis mengenai kegiatan AIChE, dan review keilmuan industri kimia terbaru.