PTIO ITB Dukung Pemberdayaan Masyarakat Lewat Pengembangan Teknologi Instrumentasi dan Otomasi
Oleh Erika Winfellina Sibarani - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan Presentasi oleh Pusat dan Pusat Penelitian (P/PP) di Gedung CRiMSE, ITB Kampus Ganesha, Selasa (29/10/2024). Presentasi kali ini disampaikan oleh Ir. Estiyanti Ekawati, M.T., Ph.D., Ketua Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) ITB.
Pusat yang juga mempunyai nama Center for Instrumentation Technology and Automation (CITA) ITB ini berdiri pada 15 September 2005 berdasarkan SK Rektor ITB No. 248/SK/K01/OT/2005. CITA ITB merupakan lembaga lintas disiplin di lingkungan ITB yang bergerak di bidang pengkajian, penelitian, dan pelatihan khususnya teknologi otomasi, kontrol, dan instrumentasi industri.
CITA ITB memiliki visi untuk memberikan solusi praktis dan inovatif dalam peningkatan kualitas dan efisiensi industri. Oleh karena itu, pusat ini berkomitmen dalam pengembangan kemajuan teknologi dengan mengedepankan kompetensi berbasis teknologi otomasi, kontrol, dan instrumentasi industri.
Estiyanti Ekawati, Ph.D. menjelaskan bahwa instrumentasi dan otomasi melihat suatu fenomena menjadi suatu sistem yang mempunyai fungsi tertentu. “Sistem yang kita sering tangani atau teliti makin ke sini makin mengerucut, ada di area kendaraan tak berawak, industri kreatif, pengolahan limbah, dan pertanian,” ujarnya.
Beberapa penelitian dan pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh CITA ITB, di antaranya:
1. Pengembangan sistem otomasi dan AIoT untuk kandang ayam sistem tertutup yang sehat dan cermat energi. Penelitian yang dilakukan berupa sistem pemantauan ayam, sistem aliran udara, sistem pengontrolan kipas pada kandang ayam, pengontrolan tunnel door otomatis dengan sistem penggerak, dan sistem kandang ayam berbasis AIoT;
2. Pengembangan mesin Batik Pendulum berbasis robot paralel dengan sistem kabel. Proses pembuatan Batik Pendulum secara manual tidak memungkinkan produksi massal dengan motif yang seragam. Oleh karena itu, dikembangkan purwarupa berbasis robot dan software untuk menggambar desainnya;
3. Pengembangan Autonomous Unmanned Vehicle (UAV). UAV merupakan kendaraan terbang tanpa awak, salah satunya adalah quadrotor, yang dikendalikan oleh kecepatan rotasi empat rotor. Pengembangan quadrotor mampu mendeteksi objek dan menghindari penghalang saat terbang serta mampu mencari rute penerbangan;
4. Pengembangan Electrical Impedance Tomography (EIT) untuk deteksi fraktur tulang. Penerapan EIT untuk deteksi patah tulang melalui rekonstruksi gambar fungsional adalah dimungkinkan karena perubahan nilai resistivitas pada daerah fraktur dapat diamati melalui kontras perbedaan dari gambar;
5. Pengabdian masyarakat berupa pengembangan sistem otomasi fertigasi dan aerasi di bidang pertanian, sistem aeroponik terkendali untuk tanaman kentang, sistem pemantauan komoditas multilokasi, dan instalasi dan pendampingan teknis sistem stasiun cuaca untuk perkumpulan petani tanggap iklim Sumedang.
Di bidang pelatihan, CITA ITB telah memberikan pelatihan dan bermitra dengan berbagai pelaku industri dan BUMN, di antaranya: PT PERTAMINA, PT Petrogres, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Kaltim Prima Coal, PT Rekayasa Industri, Yokogawa Indonesia, Chevron Pacific Indonesia, Conoco Phillips serta Direktorat Metrologi – Departemen Perdagangan RI dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
“Guna menjaga efektifitas dan kualitas pelatihan, materi pelatihan disajikan tidak hanya dalam bentuk tutorial dan demonstrasi saja, melainkan juga dalam bentuk studi kasus yang umumnya terjadi di bidang industri,” ujarnya.
Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)