Guru Besar FTSL ITB Prof. Indratmo Soekarno Ungkap Strategi Pengelolaan Banjir untuk Keberlanjutan Lingkungan

Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021

Editor Anggun Nindita

Prof. Indratmo hadir dalam Webinar Hari Air Sedunia 2025 bahas strategi pengelolaan banjir yang berkelanjutan, Sabtu (22/3/2025). (Dok. PUPR)

BANDUNG, itb.ac.id - Guru Besar Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc., Ph.D., menjadi salah satu pembicara dalam webinar “Strategi Pengelolaan Banjir: Langkah Nyata untuk Keberlanjutan Lingkungan” digelar untuk membahas tantangan serta solusi dalam manajemen banjir di Indonesia, Sabtu (22/3/2025).

Agenda ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. Dalam kesempatan ini beliau membagikan wawasan mengenai strategi pengelolaan banjir yang berkelanjutan.

Menurut Prof. Indratmo, pengendalian banjir harus dimulai dari perencanaan tata ruang yang tepat, terutama dengan mengembalikan fungsi konservasi di wilayah hulu. Pemanfaatan lahan yang tidak terkendali sering kali menjadi pemicu utama tingginya risiko banjir di daerah hilir. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tegas dalam menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk penerapan aturan sempadan sungai sebagaimana diatur dalam PP 38/2011.


Prof. Indratmo dalam pemaparannya mengenai pengendalian banjir. (Dok. PUPR)
Selain itu, biaya pemeliharaan infrastruktur pengelolaan banjir juga menjadi tantangan tersendiri. Tanpa alokasi dana yang memadai, berbagai sarana dan prasarana yang sudah dibangun akan sulit berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, penerapan teknologi berbasis Grey, Green, dan Blue Technology perlu diperkuat untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Lebih lanjut, sistem informasi kebencanaan dan keterlibatan masyarakat harus menjadi prioritas. Masyarakat yang tinggal di flood plain, terutama yang berada di bawah elevasi muka air laut, perlu memahami bahwa risiko banjir akan selalu ada. Kesadaran ini harus dibangun sejak dini agar masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi banjir dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Keseluruhan strategi ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya menghindari dampak banjir, tetapi juga mampu beradaptasi dan hidup berdampingan dengan risiko yang ada. Dengan pendekatan yang holistik, melibatkan regulasi, teknologi, dan edukasi, pengelolaan banjir dapat menjadi lebih efektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)

#webinar #ftsl #hariairsedunia