Hampir Terendam Air, Tim Teknik Geologi ITB Selamatkan Fosil dari Waduk Saguling

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Tim dari Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, menyelematkan fosil yang terletak di Pulau Sirtwo, Saguling. Hal tersebut dilakukan karena terdapat laporan bahwa ketinggian air hamper mencapai lapisan fosil untuk kemudian dipindahkan secepat mungkin.

Sebelumnya diketahui, telah ditemuka fosil di pulau yang terletak di tengah Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Penemuan yang berawal dari laporan masyarakat tersebut kemudian diteliti oleh tim dari Prodi Teknik Geologi ITB.

“Fosil ini ditemukan oleh penduduk setempat beberapa bulan yang lalu. Kami pikir pada saat itu kami dapat meninggalkan yang satu ini karena airnya jauh lebih rendah daripada sekarang dan kami harus menyelamatkan fosil lain yang terletak jauh lebih rendah di strata. Sekarang air sudah naik 5 meter lebih tinggi karena musim hujan,” ujar Alfend Rudyawan Ph.D, salah satu anggota tim.

Alfend mengatakan, setelah berdiskusi dengan pihak-pihak yang terlibat sejak penemuan kembali fosil di daerah ini termasuk dengan IAGI, Museum Geologi dan warga masyarakat sekitar maka diputuskan bahwa fosil harus segera diselamatkan.

*Posisi air di Waduk Saguling beberapa bulan lalu (kiri) dan pada saat ekskavasi 16 Januari 2022 (Foto: Tim Teknik Geologi ITB)

“Sayangnya, kami menemukan bahwa beberapa bagian dari fosil telah diambil oleh orang tak dikenal. Kami kehilangan semua gigi yang tersedia untuk identifikasi. Penggalian direncanakan untuk menyelamatkan tengkorak secepat mungkin sambil tetap mengingat ramalan cuaca. Kami sangat terkejut melihat bahwa fosil itu jauh lebih besar dari yang kami perkirakan. Tanduk kiri kerbau masih menempel utuh pada tengkorak. Saat itu kami mendapatkan energi tambahan untuk berpacu dengan cuaca,” jelasnya.

*Rumah penduduk setempat kini berperan sebagai tempat sementara fosil tersebut. 2 spesimen besar sedang menunggu identifikasi dan restorasi lebih lanjut.

Kini fosil tersebut diamankan di tempat sementara, menunggu tim dari Museum Geologi untuk dianalisis dan direstorasi. Ia berharap semoga dengan upaya bersama kita dapat mengumpulkan tambahan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat tentang kawasan dan katalog fosil untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

*Tim lapangan menuju Pulau Sirtwo bersama Pak Imam A. Sadisun, Wakil Ketua IAGI. (Foto: Teknik Geologi ITB)

Tim lapangan: Alfend Rudyawan Ph.D, Dr. Astyka Pamumpuni, Mika Rizki Puspaningrum Ph.D, Dioptri Cahyo and Nur Rochim (Teknik Geologi FITB – ITB) dan Sukiato Khurniawan M.Sc. (Alumni Teknik Geologi ITB sekarang dosen di Universitas Indonesia) berkoordinasi dengan tim off-field kami, Dr. Alfita Puspa Handayani (Teknik Geodesi FITB – ITB).

Sumber: Tim Teknik Geologi, FITB ITB