HCM Jadi Salah Satu Program Emas Rektor ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Transformasi sistem sumber daya manusia (SDM) dengan menerapkan Human Capital Management (HCM) menjadi salah satu program emas Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Hal itu sejalan dengan rencana strategis ITB 2021-2025 yang mengamanatkan adanya transformasi berkelanjutan di ITB.
Wakil Rektor Bidang Sumberdaya ITB Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S., M.Comm. mengungkapkan, dua program emas Rektor adalah integrasi sistem informasi keuangan dan HCM. Dr. Putri mengimbau kepada seluruh lembaga di ITB untuk memfokuskan program HCM tersebut.
HCM atau modal manusia mengacu kepada sistem yang berorientasi kepada personalia atau karyawan dengan menginvestasikan kemampuan, pengetahuan, dan nilai organisasi kepada personalia untuk mendukung kinerja organisasi. “Transformasi HCM diharapkan mampu menarik (attract) orang-orang terbaik ke ITB, mempertahankan dosen atau personalia yang berkualitas (retain) dan melakukan motivasi (motivate) terhadap semua personalia yang ada di ITB,” ujar Putri dalam sosialisasi HCM di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Selasa (12/10/2021).
Lebih lanjut, Irwan Rei, Managing Director MTI sebagai Konsultan HCM ITB menjelaskan tujuh faktor internal yang mempengaruhi kinerja organisasi. Faktor tersebut di antaranya adalah strategy, skills, structure, staff, style, system, dan shared values. Menurut Irwan, dengan melakukan transformasi HCM akan ikut membantu memperbaiki tujuh faktor tersebut untuk meningkatkan kinerja organisasi ITB.
Adapun, tujuh faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga tidak bisa dipisahkan. “Model ini mengatakan bahwa satu faktor mempengaruhi faktor yang lain, kita menggunakan model ini untuk memperbaiki ITB,” tambah Irwan yang juga tergabung dalam tim transformasi SDM ITB.
Selanjutnya, Irwan menekankan bahwa dengan adanya personalia yang maju akan mendukung visi dan misi dari ITB. Langkah untuk melakukan perubahan tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi oleh seluruh instansi di ITB. Oleh karena itu, penting bagi ITB untuk menciptakan sense of urgency atau keterdesakan terhadap transformasi HCM ini. “Kita perlu create sense of urgency,” imbuh Irwan.
Dalam menutup paparannya, Irwan menekankan transformasi HCM tidak hanya dalam bentuk sosialisasi, tetapi juga penting untuk dieksekusi. Mengutip pepatah dati Thomas A. Edison, Irwan mengatakan “vision without execution is just hallucination”.
Penulis: Deo Fernando (Kewirausahaan, 2021)
Sumber: Tim HCM ITB