Seminar Nasional ITB, Dorong Peningkatan Kinerja Logistik Nasional
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok Institut Teknologi Bandung (PPLSRP ITB) mengadakan seminar nasional dengan tema “Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional” di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Kamis (25/7/2024).
Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam sambutannya, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., yang diwakili Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., menyampaikan pentingnya sistem logistik nasional dalam konteks pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Diskusi dalam seminar ini mencakup berbagai aspek kritis seperti transportasi logistik laut, regulasi, kelembagaan, pembangunan infrastruktur, strategi operasional, pembiayaan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui topik-topik tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang mampu menjawab tantangan masa depan dan meningkatkan kinerja logistik Indonesia secara keseluruhan.
Prof. Abduh menekankan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan pembangunan merupakan dua dari empat pilar utama untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Kedua pilar tersebut membutuhkan competitiveness (daya saing), connectivity (konektivitas), dan inclusivity (inklusivitas) dari kegiatan para pelaku ekonomi di Indonesia.
Beliau menekankan bahwa sektor logistik yang efisien berperan penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi dan menjamin kelancaran arus barang dengan harga yang terjangkau.
“Berbagai studi dan kajian di bidang logistik telah menunjukkan hubungan yang erat antara kinerja logistik dan competitiveness (daya saing) perekonomian sebuah negara. Sektor logistik yang efektif dan efisien juga akan menjamin kelancaran arus barang dan ketersediaan komunitas yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau tentunya,” katanya.
Meski pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas), data menunjukkan bahwa pertumbuhan indeks logistik Indonesia masih belum signifikan. Biaya logistik pun belum mencapai target yang diharapkan. Namun, tantangan ini bukan berarti kurangnya usaha dari pemerintah, melainkan menjadi tugas sekaligus target bersama untuk meningkatkan kinerja logistik nasional.
Beliau berharap dengan adanya seminar ini dapat menjadi platform diskusi produktif untuk merefleksikan dan menggali ide-ide cerdas yang dapat memberi masukan terkait sistem logistik nasional bagi pemerintah ke depan. Di tengah perubahan teknologi dan situasi global yang cepat, serta adanya ASEAN Single Market and Production Base, tantangan bagi sistem logistik nasional semakin kompleks.
“Institut Teknologi Bandung berharap dari seminar ini, akan dapat menghasilkan temuan dan rekomendasi yang dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan, (serta) pembuat kebijakan dalam merumuskan sistem logistik nasional yang mampu menjawab berbagai tantangan ke depan. Dengan begitu, kinerja logistik nasional semakin kompetitif dan meningkat, dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045 pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITB melalui Wakil Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan seminar ini, baik dari PPLSRP ITB hingga para mitra dan sponsor, dan berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)