HMME ITB bagikan 700 Bibit Pohon
Oleh Nofri Andis
Editor Nofri Andis
BANDUNG - itb.ac.id, Himpunan Mahasiswa Meteorologi (HMME) Institut Teknologi Bandung membagikan bibit pohon kepada pengendara di jalan Juanda Bandung, Senin (23/03/10). Aksi ini digelar untuk memperingati hari meteorologi sedunia. Sebanyak 700 bibit pohon dibagikan pada acara yang bertajuk "Better Lity Better Live" ini.
"Kualitas kehidupan akan meningkat dalam tatanan jumlah pohon yang seimbang," ujar ketua panitia aksi bagi pohon HMME Doni Khaira Arya. Dia menjelaskan "Better City Better Live" merujuk pada penataan kota yang lebih baik dari segi ruang hijau. Dengan menanam pohon, artinya bisa membantu mengurangi gas-gas emisi.
Doni menjelaskan, perbandingan jumlah kendaraan bermotor dan pohon seyogyanya adalah satu banding lima. Artinya, perlu lima pohon untuk menetralkan gas emisi yang dikeluarkan oleh sebuah kendaraan bermotor."Dengan begitu baru seimbang," ujarnya.
Selain untuk memperingati hari Meteorologi, acara ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan dan mencegah pemanasan global."Bisa dirasakan sendiri bahwa temperatur rata-rata kota Bandung saat ini meningkat, juga banyak tulisan-tulisan yang membahas pemanasan global," ungkapnya.
Kemudian, ia berpesan bahwa menyelamatkan bumi bisa dimulai dari hal-hal yang kecil dari diri sendiri."Menanam pohon misalnya. Juga seperti program itb fair beberapa waktu lalu untuk memisahkan sampah organik dan non-organik," paparnya.
Sekitar 50 mahasiswa melibakan diri dalam aksi ini yang digelar mulai pukul 10.00 WIB selama dua jam ini. Program seperti ini sudah menjadi program kerja (Proker) wajib kepengurusan HMME. Aksi serupa juga pernah digelar dua tahun lalu.
Hari Meteorologi
World Meteorology Organization (WMO) menetapkan 23 Maret sebagai hari mateorologi sedunia. Tanggal ini dipilih berkaitan dengan saat titik terdekat bumi dengan matahari (perihelion).
Selain aksi bagi pohon, HMME juga akan mengadakan seminar pada tanggal 30 Maret nanti. Kedua rangkaian acara ini diselenggarakan untuk memperingati hari meteorologi pada tanggal 23 Maret.
Doni menjelaskan, perbandingan jumlah kendaraan bermotor dan pohon seyogyanya adalah satu banding lima. Artinya, perlu lima pohon untuk menetralkan gas emisi yang dikeluarkan oleh sebuah kendaraan bermotor."Dengan begitu baru seimbang," ujarnya.
Selain untuk memperingati hari Meteorologi, acara ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan dan mencegah pemanasan global."Bisa dirasakan sendiri bahwa temperatur rata-rata kota Bandung saat ini meningkat, juga banyak tulisan-tulisan yang membahas pemanasan global," ungkapnya.
Kemudian, ia berpesan bahwa menyelamatkan bumi bisa dimulai dari hal-hal yang kecil dari diri sendiri."Menanam pohon misalnya. Juga seperti program itb fair beberapa waktu lalu untuk memisahkan sampah organik dan non-organik," paparnya.
Sekitar 50 mahasiswa melibakan diri dalam aksi ini yang digelar mulai pukul 10.00 WIB selama dua jam ini. Program seperti ini sudah menjadi program kerja (Proker) wajib kepengurusan HMME. Aksi serupa juga pernah digelar dua tahun lalu.
Hari Meteorologi
World Meteorology Organization (WMO) menetapkan 23 Maret sebagai hari mateorologi sedunia. Tanggal ini dipilih berkaitan dengan saat titik terdekat bumi dengan matahari (perihelion).
Selain aksi bagi pohon, HMME juga akan mengadakan seminar pada tanggal 30 Maret nanti. Kedua rangkaian acara ini diselenggarakan untuk memperingati hari meteorologi pada tanggal 23 Maret.