IC2B: Valorisasi Sumber Daya Hayati untuk Menciptakan Dunia yang Berkelanjutan
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id—International Conference on Bioscience and Biorefinery (IC2B) merupakan kegiatan konferensi pertama yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi (PPBB) ITB secara daring dengan tema valorisasi atau transformasi sumber daya hayati untuk menciptakan dunia yang berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung pada 13-14 Oktober ini memiliki dua rangkaian acara, yaitu kegiatan seminar yang diisi oleh berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri, serta sesi presentasi paralel untuk para peserta yang sebelumnya sudah mengirimkan abstrak hasil penelitiannya.
Kegiatan seminar ini diisi oleh berbagai pakar dengan latar belakang akademisi, industri, dan regulator, yaitu Prof. Dr. Robert Manurung (SITH, ITB), Dr. Ir. Fadjry Djuffry, M.Si. (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen), Prof. Gil Garnier (Monash University, Australia), Prof. Dr. Ir. Hero Jan Heeres (University of Groningen, Belanda), Prof. Hak Lae Lee (Seoul National University, Korea Selatan), Prof. Wilhelm Gruissem (ETH Zurich, Swiss), Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (Menteri Kesehatan Repbulik Indonesia), Adriansjah Azhari, M.M. (Biofarma), Dr. Apt. Elfahmi (SF, ITB), Prof. Yoshiharu Matsuura (Osaka University, Japan), Dr. Ernawati Giri Rahman (SITH, ITB), Dr. Husna Nugrahapraja (SITH, ITB), Prof. Dr. Azura Amid (International Islamic University, Malaysia), dan Prof. Chin Kun Wang (Chung Sang Medical University, Taiwan).
Topik seminar yang dibawakan dalam acara ini pun beragam mulai dari valorisasi sumber daya hayati Indonesia, pengembangan biomassa menjadi bahan bakar, peningkatan nutrisi padi dan singkong untuk kesehatan dan industri, peluang dan tantangan dalam pengembangan vaksin COVID-19, hingga bahan alami untuk memproduksi produk nutrasetikal untuk meningkatkan kesehatan. Selain pelaksanaan seminar, dalam acara ini juga dilaksanakan sesi presentasi paralel. Pada sesi diskusi tersebut, terdapat 99 abstrak dan makalah lengkap hasil penelitian yang dikirimkan dan dipresentasikan oleh para peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Amerika, dan Inggris.
Selain melaksanakan seminar dan presentasi paralel, diadakan juga lomba poster rangkaian pre-event yang dapat diikuti oleh siswa SMA dan mahasiswa. Berdasarkan hasil penilaian dari para juri, terdapat 3 peserta yang memenangkan lomba poster ini, yaitu Riyan Dwi Julianto (ITB) sebagai juara 1, Irtyafari Almira Haswara (ITB) sebagai juara 2, dan Fathiya Khairiya (ITB) sebagai juara 3. Adapun untuk pemenang dalam kategori best presenter, Widya Agustinah dkk. (Universitas Atma Jaya), Tet Soon Wong dkk. (Universiti Teknologi Malaysia), dan Allegra Phelia Amadea Manurung dkk. (Institut Teknologi Bandung).
Walaupun kegiatan konferensi pada tahun ini harus dilaksanakan secara daring dikarenakan adanya pandemi COVID-19, para peserta diharapkan dapat mengetahui pengembangan terdepan yang dilakukan oleh berbagai institusi dari dari dalam dan luar negara di bidang biosains dan biorefinery. Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan lagi pada tahun berikutnya secara luring setelah pandemi COVID-19 berakhir supaya dapat menciptakan atmosfir konferensi internasional yang sangat dinantikan para sivitas akademika di ITB untuk membangun budaya ilmiah unggul sehingga para peserta dapat berinterkasi dan membagun jaringan yang lebih dengan para peserta dari berbagai negara.
Sumber: Rilis SITH ITB