ICE Masterclass: Pengenalan Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon serta Monetisasinya

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Direktorat Pendidikan Non Reguler Institut Teknologi Bandung (Ditdik NR ITB) menyelenggarakan ICE Masterclass dengan tema “Pengenalan Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon serta Monetisasinya”, Selasa (13/8/2024). Materi disampaikan Steven Chandra, S.T., M.T., dosen Teknik Perminyakan, Fakultas Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) yang juga anggota tim perumus Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengenai Penyimpanan Karbon.

Teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) merupakan teknologi yang mampu menangkap karbon dioksida (CO2) yang telah terlepas ke atmosfer. Teknologi ini melibatkan penangkapan gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh sektor industri dan kemudian mendaur ulang CO2 tersebut untuk dimanfaatkan atau mengompresinya untuk transportasi dan kemudian menyimpannya di lokasi yang aman.

Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa, serta menempati peringkat keempat sebagai penghasil Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2015, penerapan teknologi CCUS menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif emisi karbon terhadap lingkungan.

Gambar alur kerja teknologi CCUS. (Sumber: Presentasi pemateri)

Dalam benchmarking internasional yang telah dilakukan, insentif kebijakan dalam penerapan teknologi CCUS memiliki beberapa fokus utama bagi pembuat kebijakan. Salah satunya adalah pentingnya menetapkan nilai ekonomi pada CO2 untuk mendorong investasi dalam teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida. Selain itu, pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan infrastruktur transportasi dan penyimpanan yang dapat digunakan bersama, baik melalui investasi langsung atau regulasi yang mendukung. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya operasional dengan memanfaatkan skala ekonomi dan mengatasi risiko yang melibatkan beberapa sektor.

Tantangan utama dalam implementasi teknologi CCUS di Indonesia adalah biaya yang sangat tinggi. Proses penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon memerlukan infrastruktur yang kompleks dan teknologi canggih, yang masih relatif baru dan mahal untuk diimplementasikan dalam skala besar di negara ini. Meskipun saat ini belum menguntungkan secara finansial, CCUS memiliki potensi besar dalam jangka panjang. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mitigasi perubahan iklim, biaya implementasi CCUS diprediksi akan menurun.

Implementasi teknologi CCUS dapat membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbonnya sesuai dengan perjanjian internasional, seperti Paris Agreement. Dukungan global, kebijakan pemerintah, keterlibatan sektor swasta, dan pembelajaran dari pengalaman internasional dapat mempercepat adopsi dan menurunkan biaya CCUS. Dengan investasi yang tepat dan kemitraan strategis, CCUS dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan membuka peluang ekonomi baru di masa depan.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)